Terakurat – Mitos Ketombe – Siapa yang tak ingin memiliki rambut yang sehat? Siapa saja pasti menginginkannya bukan. Pasalnya, rambut yang sehat tak hanya berkilau, lebat, hitam dan mudah diatur. Rambut yang sehat juga terawat dari akar dan kulit kepala. Namun sayangnya, beberapa masalah pada rambut kerap kali datang dan salah satu masalah pada rambut yang paling sering dialami oleh banyak orang adalah ketombe.
Meskipun ketombe merupakan kondisi umum dan tidak menulat, tetapi tetap asaja ketombe mengganggu. Ia bisa membuat kulit kepala terasa gatal dan panas, cenderung sulit untuk diobati, dan sangat terlihat jika sedang mengenakan pakaian berwarna gelap. Rontokan ketombe ini akan jatuh ke pundak dan hal tersebut tentunya bukanlah hal yang bagus.
Lantas, apa sebenarnya ketombe ini? Apa saja penyebab dari ketombe ini? Untuk mengetahui jawabannya maka simak berikut ini ulasan mengenai ketombe termasuk penyebabnya.
Mitos Ketombe
Sebelum kamu mengetahui penyebab dari ketombe, maka kita bahas terlebih dahulu beberapa mitos yang berkaitan dengan masalah rambut yang satu ini. Beberapa mitos dibawah ini mungkin pernah kamu dengar dan percayai sebelumnya. Mulai dari timbulnya ketombe yang disebabkan karena rambut kering, hingga terlalu sering mencuci rambut.
Jika mitos seperti ini terus kamu percayai, bukan tak mungkin jika masalah ketombe yang kamu alami tidak akan selesai. Hal yang perlu kamu perhatikan adalah upaya mengatasinya harus dimulai dengan mengetahui penyebabnya. Bukan mempercayai mitos-mitos semacam dibawah ini.
Ketombe Hadir di Kulit Kepala yang Kering
Mitos pertama mengenai ketombe adalah ia selalu hadir pada kulit kepala yang kering. Padahal faktanya tidak demikian, pengelupasan kulit kepala yang menyebabkannya kering bisa terjadi karena reaksi terhadap contact dermatitis. Hal tersebut bisa membuat kulit kepala menjadi kering bahkan mengelupas.
Jadi jika kamu berpikir jika ketombe yang mengelupas selalu disebabkan karena kulit kepala kering, maka anggapan tersebut tentu salah. Ketombe memang bisa menghampiri orang dengan kulit kepala kering, tetapi kulit kepala yang kering dan mengelupas tidak selalu disebut ketombe. Ketombe dari kulit kepala yang kering, biasanya berbentuk serpihan kecil dan tidak berminyak.
Menggunakan Oil Treatment dapat Menghilangkan Ketombe
Mitos mengenai kulit kepala yang kering selalu berketombe pada akhirnya melahirkan mitos baru, yakni menggunakan perawatan berupa minyak-minyakan untuk menghilangkan ketombe dengan cara membuat kulit kepala menjadi lebih lembab. Padahal, jika salah dalam pemakaian dan mengidentifikasi, justru malah kulit kepalamu akan berminyak.
Kulit kepala berminyak, memang lebih rentan terhadap kotoran. Bahkan, serpihan-serpihan ketombe di kulit kepala yang awalnya hanya serpihan kecil bisa berubah menjadi lengket. Minyak yang umumnya digunakan untuk mengatasi ketombe ini adalah minyak kelapa yang hangat dan minyak zaitun. Tetapi, jika kamu masih menggunakannya untuk mengatasi ketombe, sebaiknya hentikan.
Jangan Terlalu Sering Mencuci Rambut ketika Berketombe
Mitos selanjutnya mengenai ketombe adalah jangan terlalu sering mencuci rambut. Asumsi ini masih berkaitan dengan kulit kepala kering di atas, bahwa rajin keramas dapat membuat kulit kepala kering, sehingga berpotensi memunculkan ketombe.
Hal yang sebenarnya terjadi adalah justru kamu harus rajin mencuci rambut ketika berketombe. Menurut AAD (American Academy of Dermatology) cara paling efektif dalam mengatasi ketombe adalah dengan rajin mencuci rambut menggunakan shampo anti ketombe.
Tidak Perlu di Kelupas
Jika ketombe pada kulit kepala sudah sangat menumpuk, maka tidak ada salahnya untuk melakukan exfoliation atau pengelupasan menggunakan scrub tertentu. Dengan sengaja mengelupas kulit kepala, rasanya terdengar sangat ekstrem. Tetapi hal tersebut merupakan bagian dari perawatan.
Hal yang perlu kamu perhatikan ketika mengelupas kulit kepala menggunakan scrub adalah bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Pastikan tools tersebut tidak mengiritasi atau menggunakan bahan yang sifatnya cukup keras. Maka dari itu, sebaiknya pilihlah produk dengan kandungan scapicin dan asam salisilat.
Tidak Bisa Menggunakan Produk Hair Styling ketika Berketombe
Anggapan bahwa sebaiknya hindari produk-produk penataan rambut ketika sedang berusaha menghilangkan ketombe tidak sepenuhnya salah, tetapi juga tidak sepenuhna benar. Faktanya, kau tetap bisa menggunakan berbagai produk tambahan untuk rambut selama kandungan dalam produk tersebut aman.
Pastikan kamu telah mencuci atau membilas rambut dengan bersih setelah memakai berbagai produk perawatan atau penataan rambut. Tujuannya adalah agar mencegah penumpukan zat-zat yang bisa saja tersisa di kulit kepala yang nantinya bisa menjadi penyebab munculnya ketombe.
Penyebab Ketombe
Ketombe tentunya sangat menganggu kenyamanan dan juga penampilan. Serpihan kulit kepala yang jatuh, mulai dari berukuran kecil hingga besar akan selalu menjadi masalah yang merepotkan. Belum lagi sensasi gatal dan rasa terbakar pada kulit kepala yang bisa menyebabkan iritasi.
Lantas, apa saja penyebab ketombe?
Rata-rata ketombe disebabkan oleh kondisi pada kulit yang dicetus oleh banyak faktor. Nah, ulasan dibawah ini akan menjelaskannya.
Malassezia Furfur
Penyebab ketombe pertama yang perlu kamu ketahui adalah keberadaan Malasezia furfur pada kulit kepala. Spesies jamur ini sebenarnya merupakan sesuatu yang alami terdapat di kulit kepala. Setidaknya hal tersebut yang disampaikan oleh Christine Choi Kim, M.D yang merupakan seorang dokter kulit bersertifikat dari California.
Jenis jamu ini juga bukanlah sesuatu yang berbahaya karena memilki fungsi sebagai penyerap atau memakan sisa minyak di kulit kepala. Namun, jika dibiarkan maka akan tumbuh berlebihan. Malassezia furfur dapat menyebabkan peradangan yang mengarah pada penumpukan sel kulit dan akhirnya mengelupas.
Seborrheic Dermatitis
Seborrheic Dermatitis merupakan kondisi ketika timbul ruam merah, bengkak dan berminyak yang disertai dengan serpihan kerak berwarna kuning dan putih pada kulit kepala. Kondisi ini tentunya dapat menjadi penyebab timbulnya ketombe di kulit kepala.
Selain pada kulit kepala, kondisi ini juga dapat timbul di bagian kulit lainnya. Kamu bisa menemukan Seborrheic Dermatitis pada kulit di bagian telinga, dada, alis atau berbagai lipatan kulit.
Contact Dermatitis
Contact Dermatitis merupakan reaksi tubuh terhadap sesuatu yang dapat mengiritasi kulit atau yang membuat alergi. Biasanya kondisi seperti ini akan langsung menimbulkan ruam merah pada kulit yang disertai dengan gatal, rasa terbakar dan bengkak. Selain itu, reaksi tersebut juga bisa membuat kulit menjadi kering dan gatal. Kulit yang kering dan gatal tersebut akan mengelupas.
Jika kondisi seperti ini terjadi di kulit kepala, biasanya hal tersebut disebabkan oleh kandungan dari shampo, kondisioner atau produk perawatan rambut lainnya yang tidak cocok sehingga menimbulkan alergi.
Eksim
Bentuk eksim yang paling umum terjadi adalah Dermatitis atopic yang ditandai dengan munculnya bercak kering pada kulit, merah sekaligus gatal yang bisa mengelupas. Dermatitis atopic juga bisa mengenai beberapa bagian kulit, seperti lutut, pergelangan kaki dan kulit kepala.
Kondisi seperti ini disebabkan oleh interaksi multifaktorial. Kamu bisa mengalaminya karena faktor genetik, gangguan fungsi pelindung kulit, infeksi, lingkungan dan faktor imun. Untuk menghindari kondisi ini terjadi pada kulit kepala, maka rajinlah membersihkan kulit kepala.
Nah, itulah beberapa penyebab ketombe sera mitos-mitos seputar masalah rambut. Pada dasarnya, masalah ketombe ini bisa hilang melalui beberapa treatment yang telah disesuaikan dengan penyebabnya. Salah satunya adalah dengan memastikan kulit kepala tetap bersih dan sehat dengan rajin berkeramas menggunakan shampo.