terakurat.com-pandemi-covid-19– Pandemi COVID-19 merupakan peristiwa penyakit pandemu Korona virus 2019 (Coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19). Penyakit ini disebabkan oleh Korona virus jenis baru yang diberi nama SARS-COV2.
Virus ini pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Kemunculan penyakit diduga berhubungan dengan pasar Huanan yang menjual hewan hidup.
Tiongkok dan seluruh dunia, berupaya menahan penyebaran penyakit ini. Pemerintah Tiongkok telah membatasiperjalanan, melakukan karantina, dan membatasi orang-orang untuk keluar dari rumah.
Sejumlah negara juga telah mengeluarkan peringatan perjalanan ke Wuhan, Hubei, dan Tiongkok pada umumnya. Wisatawan yang telah mengunjungi Tiongkok juga telah diminta untuk memantau kesehatan mereka setidaknya selama dua pekan.
Siapa pun yang menduga bahwa mereka telah terinfeksi disarankan untuk memakai masker pelindung dan mencari nasihat medis dengan memanggil dokter dan tidak langsung mengunjungi klinik kesehatan. Bandar udara dan stasiun kereta api menerapkan pemeriksaan suhu tubuh untuk mengidentifikasi pembawa virus.
Berikut Ini Test Pandemi COVID-19 Yang Dilakukan Oleh Beberapa Negara:
Jika di Indonesia menggunakan metode Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (PCR), Maka negara lain juga memiliki cara sendiri untuk melakukan deteksi Pandemi COVID-19.
Perlu diketahui PCR adalah pemeriksaan dengan teknologi amplifikasi asam nukleat virus untuk mengetahui ada tidaknya virus/DNA virus dan untuk mengetahui genotipe virus.
Berikut ini cara cepat deteksi Pandemi COVID-19 yang dilakukan oleh beberapa Negara:
Tiongkok.
Virus jenis baru yang dikenal dengan Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Hingga Senin (14/3), terdapat 146.437 individu yang terinfeksi dan 5.445 korban tewas.
Sejak virus ini terindentifikasi pertama kali muncul pada akhir 2019, pemerintah Tiongkok langsung melakukan isolasi Kota Wuhan (Lockdown). Pemerintah Tiongkok juga membangun dua rumah sakit khusus untuk menangani virus corona.
Mulai Kamis (13/2) lalu, Tiongkok mengubah metode deteksi virus corona dari tes darah yang memerlukan waktu berhari-hari, menjadi computed tomography (CT) scan yang dinilai lebih efektif. CT scan berguna untuk melihat secara langsung organ pasien yang diduga terjangkit Covid-19.
Pemeriksaan dilakukan terhadap dua organ yang sering diserang oleh virus corona, yaitu paru-paru dan ginjal. Science Magazine mengatakan, bahwa pemerintah Cina tercatat mampu memeriksa 1,6 juta orang dalam waktu sepekan.
Pemerintah Tiongkok juga telah mengeluarkan aplikasi yang memungkinkan seseorang untuk mengukur resiko terinfeksi Pandemi COVID-19. Aplikasi bernama Close Contact Detector bisa memberitahu jika berada di dekat seseorang yang diduga terinfeksi COVID-19.
Aplikasi tersebut dikembangkan oleh pemerintah Tiongkok bersama dengan China Electronics Technology Group Corporation dan juga didukung oleh data dari otoritas kesehatan dan transportasi.
Korea Selatan.
Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan jumlah kasus positif COVID-19 terbanyak di luar Tiongkok. Namun, Korea Selatan memiliki metode yang lebih inovatif dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19, yakni berupa pengadaan stasiun layanan pemeriksaan drive-through. Dengan adanya layanan ini, masyarakat yang memiliki kesibukan tinggi bisa memeriksakan diri tanpa harus turun dari kendaraan.
Driver bisa langsung mengarahkan kendaraannya ke pos drive-through yang berada di titik-titik parkir sambil memakai masker. Kemudian petugas medis yang memakai pelindung lengkap melakukan pengecekan nafas, suhu tubuh, dan lendir tenggorokan. Hasil pemeriksaan itu dapat diketahui hanya dalam 10 menit.
Tak hanya itu saja, Kementerian Kesehatan Korea Selatan juga membuat aplikasi yang wajib digunakan oleh turis asing. Para pendatang di Korea Selatan wqjib mengisi diari aktivitas mereka selama berada di negara tersebut dan mengisi tiap-tiap pertanyaan seputar gejala Covid-19.
Fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis tersebar di 500 titik dan berlaku untuk semua warga, termasuk warga asing dan imigran ilegal. Pakar kesehatan global memuji Korea Selatan atas cepatnya penanganan virus corona hingga mampu memeriksa 10 ribu orang setiap harinya.
Singapura.
Untuk meredam penyebaran Covid-19, pemerintah mengadakan tes swab di setiap masuknya pelancong mulai dari jalur darat, laut dan udara.
Kemudian para ilmuwan bertugas membawa sampel swab dari pos-pos pemeriksaan, menuju laboratorium HTX di Pasir Panjang Scanning Station.
Para ilmuwan yang bekerja di laboratorium ini dapat menguji 200 sampel dalam sehari, dan langung melaporkan ke departemen kesehatan ketika menemukan virus corona pada salah satu sampel yang diuji.
Hasil tes tersebut mampu mendeteksi corona dalam tiga jam dengan akurasi lebih dari 99%. Ini lebih efektif jika dibandingkan tes reguler yang digunakan di rumah sakit, yang umumnya memakan waktu sampai tujuh jam.