Didik Nini Thowok memiliki nama kecil Kwee Tjoen An seorang pria keturunan campuran Cina-Jawa yang lahir di Temanggung, Jawa Tengah Pada 13 November 1954. Terlahir sebagai putra satu-satunya dari lima bersaudara. Ayahnya seorang keturunan Tionghoa, dan ibunya bersuku Jawa.
Kehidupan masa kecil Didik Nini Thowok amat prihatin. Ayahnya menjalankan bisnis jual beli kulit kambing dan kulit sapi, sementara ibunya berjualan di pasar Kayu, Kakek dan Nenek Didik juga tinggal bersama mereka, sehingga dalam keseharian mereka harus berhemat. Sebagai anak dan cucu pertama, Dia selalu dimanja oleh seluruh anggota keluarga. Selain itu, Didik tidak nakal seperti kebanyakan anak laki-laki pada umumnya. Ia cenderung mirip anak perempuan dan menyukai permainan mereka, seperti pasar-pasaran (berjualan), masak-masakan, dan ibu-ibuan. Saat kecil pun Didik diajari oleh neneknya keterampilan perempuan yaitu menjahit, menisik, menyulam, dan merenda.
Pada tahun 1965-1966 terjadi pembantaian orang orang yang dituduh komunis di indonesia, semua keturunan Tionghoa diwajibkan mengganti nama Tionghoa mereka menjadi nama Pribumi. Oleh sebab itu, ia mengubah namanya menjadi Didik Hadiprayitno.
Didik Hadiprayitno lebih dikenal dengan nama Panggung Didik Nini Thowok. Seorang penari Jawa yang selalu menyamar sebagai wanita selama pertunjukan aksi panggungnya. Dia juga mahir menggabungkan tarian dari banyak budaya, Yg ia pelajari di beberapa Negara seperti : India, Jepang, dan spanyol.
Didik Nini Thowok sendiri mulai menari sejak di Sekolah Dasar. Mempelajari teater ketoprak, gurunya mendorongnya untuk melakoni peran wanita. Penampilan pertamanya di selenggarakan di Desa tempat tinggalnya saat ia masih menjadi siswa Sekolah Menengah. Kemudian ia mendaftar ke Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) pada tahun 1970.
Didik Nini Thowok dan Tarian Dwimuka
Salah satu tarian kontemporer yang ia tampilkan adalah “Nini Thowok” dan melekat menjadi nama belakangnya. “Nini Thowok” atau “Nini Thowong” adalah nama permainan jailangkung yang biasa dimainkan masyarakat Jawa Tradisional.
Tarian Didik Nini Thowok yang paling terkenal adalah Tarian Dwimuka ( Tarian Dua Wajah ), dimana ia mengenakan satu topeng yang dikenakan dibelakang kepalanya, dia menari dengan membelakangi penonton,membuat para penonton percaya bahwa yang ia tampilkan adalah bagian depan nya. Banyak memunculkan kejutan, Tarian Dwimuka ini selalu membuat penontonnya tertawa dan sangat menghibur.
Baca juga : Kucumbu Tubuh Indahku Film