Dissociative Identity Disorder ( DID )
Dissociative Identity Disorder ( DID ) Dapat Terjadi Pada Siapa Saja.
Terakurat – Dissociative Identity Disorder adalah penyakit psikologis yang diakibatkan oleh trauma parah diwaktu kecil. Penderita biasanya mengalami trauma yang cukup ekstrem dan terjadi berulang kali sehingga akhirnya membentuk dua atau lebih kepribadian berbeda sebagai pertahanan diri karena ketidak mampuannya untuk menghadapi suatu masalah.
Masing-masing kepribadian memiliki ingatannya sendiri, Juga kepercayaan, perilaku, dan pola pikir, serta cara melihat lingkungan dan diri mereka sendiri. Kepribadian-kepribadian ini secara bergantian dan berulang memegang kendali penuh atas tubuh si penderita.
Baca Juga Imunos Plus.
Si penderita tidak dapat mengingat informasi penting dan ingatan kepribadian lainnya. Berikut gejala-gejala yang dialami penderita DID ( Dissociative Identity Disorder ) :
1. Mengalami Sakit Kepala dan Keinginan Bunuh Diri
Biasanya penderita akan sering merasakan sakit kepala yang sangat luar biasa, dan mendengar banyak bisikan dikepalanya, beberapa kepribadian dapat mendorongnya untuk melakukan bunuh diri.
Baca Juga bukit alesano.
2. Perubahan tingkat kemampuan dan karakter
Berubah ubahnya kondisi penderita terjadi saat satu kepribadian bertukar dengan kepribadian lainnya. Kepribadian pertama bisa mengemudi sebuah mobil, sementara kepribadian kedua yang muncul tidak bisa mengemudi, maka kemampuan kepribadian yang pertama pun hilang. Jadi kemampuan kepribadianpun berubah sesuai dengan kepribadian yang muncul. Begitu juga karakter dan gambaran dirinya.
Baca Juga manfaat cefadroxil adalah.
3. Mengalami Distorsi waktu, amnesia, dan penyimpangan waktu
Penderita kerap kali mengalami kehilangan waktu, dimana kadang-kadang mereka menemukan sesuatu yang tidak diketahuinya. Tiba-tiba tersadar di tempat yang lain dan tidak dikenalnya, sementara si penderita tidak ingat kapan ia pergi ke tempat tersebut.
Baca Juga lansoprazole adalah.
4. Mengalami Dipersonalisasi dan Derealisasi
Penderita mengalami perasaan tidak nyata dan seperti mimpi, merasa terpisah dari diri sendiri baik secara fisik maupun mental. Misalkan, mereka merasa seperti mengamati dirinya sendiri, seolah-olah mereka sedang menonton diri mereka dalam sebuah film. Mereka juga merasa tidak mendiami tubuhnya sendiri dan menganggap diri mereka sebagai orang asing atau tidak nyata.
Baca Juga Sribu.
5. Penderita kerap kali menyakiti dirinya sendiri.
Karena rasa takut dan bingung terkadang penderita menolak keadaan dirinya hingga menimbukan rasa ingin menyudahi semuanya dengan bunuh diri, emosi tersebut membuat si penderita kerap kali menyakiti dirinya sendiri.
Membuat diagnosis Dissociative Indentity Disorder ini bukan merupakan suatu hal yang mudah, karna memerlukan waktu waktu yang cukup lama. Diagnosis ini bisa dilakukan dengan wawancara terstruktur dan melalui beragam tes psikologi untutuk melakukan pengamatan.
Baca Juga Kur BRI.
Dissociative Identity Disorder ( DID ) adalah sebuah istilah baru yang diperkenalkan pada tahun 1987, dulu gangguan ini dikenal dengan kepribadian ganda.
Pada abad ke-18, fenomena ini sering dianggap sebagai kerasukan oleh para dukun. Eberhardt Gmelin adalah kasus kepribadian ganda pertama yang dilaporkan pada tahun 1791. Meskipun sebelumnya pernah terjadi peristiwa amnesia yang menyerupai gejala kepribadian ganda yang dilaporkan pada tahun 1664.
Di tahun 1812. Bapak Psikiatri Amerika Benjamin Rush, mengumpulkan kasus-kasus gangguan Dissociative Identity Disorder dan kepribadian ganda. Dia menulis buku yang ber judul : “ Medical Inquiries and Observations Upon Disesases of the Mind “ , buku ini menjadi buku psikiatri pertama tentang gangguan kepribadian ganda. Teorinya mengatakan bahwa gangguan kepribadian ganda terjadi karena kerusakan hubungan pada hemisfer otak ( belahan otak ).
Baca Juga Wisata Pantai Glaha.
Penderita Dissociative Identity Disorder di Indonesia juga terjadi pada Anastasia Wella wanita yang berprofesi sebagai pegawai swasta ini memiliki 9 kepribadian atau Alter Ego.
Guys, ika kalian semakin penasaan dan ingin mengetahui lebih banyak tentang Dissociative Identity Disorder kalian bisa menonton film “Split” yang di bintangi oleh James McAvoy pada tahun 2017 atau drama korea “Kill Me Heal Me” yang di bintangi oleh Ji Sung.
Baca juga : Apa Itu Sindrom Nefrotik? Berikut Gejala Dan Cara Pengobatannya!