Film Indonesia Masuk Seleksi Oscar 2019
- Dunia perfilman kembali mengharumkan Indonesia melalui Livi Zheng. Seorang sutradara muda yang sukses melebarkan sayapnya di Hollywood. Mengangkat tema tentang musik gamelan, membuat film dokumenter ” Bali: Beats of Paradise ” berhasil masuk dalam seleksi Oscar 2019.
Film yang mengambil setting lokasi di Bali ini berkompetisi dengan ratusan film dokumenter lainnya untuk menduduki nominasi Best Documentary Feature.
Baru-baru ini diketahui bahwa ” Free Solo ” sebagai pemenang Oscar 2019 dalam nominasi Best Documentary Feature.
Meskipun belum membawa pulang piala Oscar, Livi Zheng telah membuat Bangsa Indonesia bangga karena kecintaannya pada Tanah Air yang begitu besar, dengan memperkenalkan budaya dan keidahan Indonesia melalui karyanya.
Tak hanya masuk dalam seleksi nominasi Oscar, tiket pemutaran perdana ” Bali: Beats of Paradise ” terjual habis. Pemutaran yang diadakan di Academy of Motion Picture Arts and Sciences ( AMPAS ) Library atau lebih dikenal sebagai markas besar Oscar di New York.
Film ini juga nantinya akan menjadi koleksi dari perpustakaan tersebut, bersanding dengan film-film Hollywood terkenal dan para pemenang piala Oscar.
Undangan dari Walt Disney.
Livi juga mendapat undangan khusus dari Walt Disney Animation Studio untuk memutarkan filmnya dan melakukan sesi tanya jawab. Pemutaran film tersebut di hadiri oleh produser film Moana dan Frozen.
” Bali: Beats of Paradise ” juga mendapat pujian dari para Sineas Dunia, seperti Stuart Brazell dan Yorma Madus. Mereka menyampaikan bahwa film ini sangat keren, penuh dengan cerita kehidupan, Serta mampu menyatukan Suara dan warna dengan sempurna.
Selain menggaet Maestro gamelan Bali Nyoman Wenten dan gitaris jazz I wayang Balawan, Livi juga menghadirkan Judith Hill.
Judith Hill adalah Penyanyi asal Amerika yang menyabet Gramy Awards dan pernah berkolaborasi dengan Michael Jackson dan Stevie Wonder.
Livi berhasil menyatukan musik gamelan dengan musik rap milik Judith.
Mengenal Livi Zheng.
Lahir pada tanggal 03 April 1989 di Blitar, Jawa Timur. Mengawali kariernya Pada usia 15 tahun sebagai seorang pemeran Pengganti Dalam serial televisi berjudul Laksamana Cheng Ho.
Livi Zheng memiliki seorang adik laki-laki bernama Ken Zheng yang juga ikut bermain dalam film Brush with Danger. Ia pindah ke Amerika ketika berusia 18 tahun. Livi lulus dua setengah tahun dari bidang Ekonomi, University of Washington-Seattle dengan predikat Excellence. Saat ini ia adalah kandidat Master di Sekolah Seni Sinematik Universitas California Selatan.
Selain berkiprah di dunia perfilman, Livi Zheng juga berprestasi dalam seni bela diri Karate. Ia memenangkan lebih dari 25 Medali dan Trofi untuk kompetisi Wilayah dan Nasional di Amerika Serikat.
Sebagai seorang sutradara film Hollywood Livi mengaku selalu tergoda dengan keindahan Nusantara. Salah satunya adalah Bromo dan Bali.
Apresiasi dari Dalam Negeri.
Kamis, 14 Maret 2019 Livi meraih penghargaan Tourism Marketeers of the Year 2019. Penghargaan tersebut diterima Livi dalam acara Wow Brand Festive Day 2019 di Hotel Raffles, Karet Kuningan, Jakarta Selatan.
” Bali: Beats of Paradise ” dinilai berhasil mempromosikan pariwisata Indonesia. Penghargaan ini merupakan penghargaan pertama yang diterima Livi dari dalam Negeri. Sebelumnya Livi malah mendapat penghargaan Culture Ambasador Award dari The Unforgettable Gala di Amerika Serikat, bersama Jon M. Chu sutradara film Crazy Rich Asian dan aktor John Cho yang membintangi film Star Trek.
The Unforgettable Gala merupakan acara penghargaan yang ditunjukan untuk orang Asia-Amerika di Negeri Paman Sam.
Livi Zheng adalah seorang anak muda yang tak pernah menyerah pada impiannya. Meskipun David Boushey, seorang koordinator pemeran pengganti ( stuntman ) di Hollywood pernah mengatakan hal yang menohok padanya.
” Kamu itu memenuhi semua kriteria untuk tidak menjadi Sutradara. Karena kamu itu orang Asia, masih muda, dan Perempuan “.
Namun ucapan David tidak menyurutkan Impiannya untuk menjadi seorang Sutradara. Meski tidak punya latar belakang pendidikan di bidang penyutradaraan maupun produksi film. Ia mengikuti kursus dan membantu dalam beberapa produksi film. Hingga pada akhirnya ia sukses memproduksi dan menyutradarai karyanya sendiri. Bahkan David Boushey menjadi koordinator Stuntman dalam film yang disutradai Livi.
Ia juga mengatakan akan selalu memasukkan unsur budaya Indonesia dalam setiap karyanya, agar Indonesia dapat dikenal oleh Dunia.
Baca juga : Kucumbu Tubuh Indahku , Kalahkan 70 Negara.