Film Indonesia Tayang Akhir Tahun 2021
film-indonesia- Film Indonesia kembali mengibarkan sayapnya dan berusaha bangkit ditengan pandemi. Beberapa film yang sempat tertunda akhirnya tayang di bioskop tanah air, seolah tak kenal menyerah para sineas dan seniman tanah air ikut serta meramaikan dunia perfilman Indonesia dengan menciptakan karya karya baru yang sayangn untuk dilewatkan. Berikut ini beberapa film Indonesia yang tayang di akhir tahun 2021.
Pintu Surga Terakhir.
Film Pintu Surga Terakhir menceritakan tentang perjuangan dan pengorbanan wanita karier yang cantik dan salihah bernama Irma (Cut Meyriska). Ia tulus dan rela mengorbankan kepentingan pribadi demi mengurus ayahnya (Indro Warkop). Irma, yang sudah berusia matang, menolak lamaran dari banyak pria karena ingin tetap menjaga ayahnya yang sendirian. Setelah ibunya meninggal dunia, Irma menjadikan ayahnya sebagai “pintu surga”.
Suatu hari, ia disarankan teman untuk ikut dalam suatu proyek bersama dengan seorang fotografer. Fotografer itu bernama Yusuf (Roger Danuarta). Yusuf adalah sosok pria yang pernah hadir dalam kehidupan Irma di masa lalu. Ia tiba-tiba menghilang tanpa ada kabar. Dari pertemuan itu, Irma dan Yusuf kembali dekat dan menjalin hubungan. Apakah Irma akan bersama dengan Yusuf dan meninggalkan ayahnya? Saksikan kisahnya di bioskop-bioskop terdekat.
Nusa.
Nussa adalah film animasi drama keluarga Indonesia tahun 2021 yang diproduksi oleh The Little Giantz dan Visinema Pictures. Film ini diadaptasi dari serial animasi pemenang kategori Film Animasi Terbaik Festival Film Indonesia 2019 yang berjudul sama. Film ini ditayangkan secara perdana di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea Selatan pada 8-18 Juli 2021 dan ditayangkan di bioskop seluruh Indonesia pada 14 Oktober 2021.
Nussa (Muzakki Ramdhan), si juara bertahan science fair, ingin kembali memenangkan lomba dengan roket rancangannya didampingi oleh Abba. Namun, eksperimen roketnya telah gagal, dan teman-teman beralih memperhatikan kecanggihan roket Jonni (Ali Fikry), anak baru di sekolah sekaligus rival lomba baginya. Berhadapan dengan rival yang lebih unggul, serta kabar bahwa Abba tak bisa pulang membuat Nussa terpukul. Mampukah Nussa mewujudkan mimpinya menjadi juara kembali di tengah situasi seperti ini?.
Film Nussa akan ditayangkan secara perdana di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) yang berlangsung di Korea Selatan selama 8-18 Juli 2021. Di Indonesia sendiri, film Nussa telah direncanakan untuk tayang di bioskop pada 14 Oktober 2021. Film Nussa berhasil mendapatkan lebih dari 100 ribu penonton selama 11 hari. Angka tersebut menjadi capaian yang terbilang baik sebab kapasitas penonton dibatasi demi menerapkan protokol kesehatan yang sangat berpengaruh pada jumlah penonton. Film ini mendapat sambutan hangat dari penonton ketika tayang di bioskop Indonesia. Tiket film animasi ini terjual habis di sejumlah bioskop di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Yogyakarta pada penayangan hari pertama. Hingga dua minggu penayangan, film ini ditonton lebih dari 150 ribu orang.
Bisikan Jenazah.
Kisah seram ini menyoroti pasangan pengantin baru, Aldi (Aldi Taher) dan Emma (Emma Maembong), yang hendak pergi bulan madu ke Malaysia. Film Bisikan Jenazah bermula saat Aldi dan Emma terpaksa harus mencari penginapan di Kuala Lumpur. Namun, mereka tersesat di tempat asing yang belum pernah mereka datangi. Akhirnya, Aldi dan Emma pergi singgah di sebuah rumah angker milik Sukri (Shyrim Husni). Rupanya, keluarga Sukri adalah penyembah setan. Bahkan ia membunuh anak dan istrinya sebagai tumbal pada iblis.
Arwah istri dan anak Sukri terus menghantui Emma dan Aldi. Tanpa mereka sadari, arwah keluarga Sukri yang membuat mereka tersesat hingga pergi ke rumah berhantu itu. Bagaimana kisah Emma dan Aldi dalam menghadapi teror arwah mengerikan di rumah keluarga Sukri? Saksikan kisah selengkapnya dalam film Bisikan Jenazah di bioskop kesayangan Anda.
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.
Film Indonesia “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” atau “Vengeance is Mine, All Others Pay Cash” meraih pencapaian gemilang di Locarno International Film Festival 2021 di Swiss. Film garapan sutradara Edwin ini meraih penghargaan Golden Leopard, hadiah utama pada kategori kompetisi Internasional (Corconso Internazionale).
Diangkat dari novel terbitan 2014 berjudul sama karya penulis bersinar Eka Kurniawan, berikut sinopsis film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”. Mengisahkan Ajo Kawir (Marthino Lio), seorang pemuda brutal yang tumbuh dihantui memori kelam, setelah ia menyaksikan sebuah adegan perkosaan tragis pada masa lalu. Trauma itu rupanya menjadi benih keganjilan dalam diri Ajo Kawir. Pemuda brandal itu hidup dengan sebuah rahasia getir: ia menderita lemah syahwat alias impotensi.
Cerita bergulir di sekitar Ajo Kawir. Mulai dari pertemanannya dengan Tokek (Sal Priadi), karib sejatinya dalam berbuat onar, hingga perseteruannya dengan Iteung (Ladya Cheryl). Gadis yang disebutkan terakhir itu lah yang membuat Ajo Kawir si Impoten jatuh cinta. Di luar dugaan, Iteung menerima pinangan Ajo Kawir. Kisah rumah tangga Ajo Kawir dan Iteung menjadi awal dari babak drama selanjutnya yang kelam, mengelitik sekaligus sarat nilai.
Cinta Bete.
Kisah kehidupan perempuan rasanya tak akan pernah habis untuk diangkat ke dalam sebuah cerita film ya, Kawan Puan. Selain sederet film yang mengisahkan tentang perempuan, misalnya Yuni karya Kamila Andini, ada juga film Cinta Bete karya produser Leni Lolang.
Film peraih 10 nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia 2021 ini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia tanggal 18 November nanti. Dinominasikan untuk kategori Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia 2021.
Cinta Bete akan mengangkat kisah kehidupan perempuan di Atambua yang menjadi korban budaya yang masih tidak memihak pada perempuan. Cinta Bete bercerita tentang perempuan asal Atambua, NTT, bernama Bete Kaebauk (Hana Malasan). Bete yang tinggal di Atambua harus hidup dengan budaya Belu Atambua. Salah satu budaya yang ada di daerah asal Bete adalah sistem mahar atau Belis yang menjadikan perempuan dihargai dari berapa besar mahar yang ditawar oleh seorang laki-laki. Budaya inilah yang kemudian membuat perempuan sering kali harus terjebak dalam kehidupan pernikahan yang tidak ia inginkan.
Sebaliknya, sistem mahar ini pun bisa membuat seorang perempuan tidak bisa menikah dengan laki-laki yang ia cintai karena pihak laki-laki tidak bisa membayar mahar. Film Cinta Bete akan menyoroti kehidupan Bete yang sebenarnya jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri, Emilio (Marthino Lio). Namun, pilihan Emilio untuk masuk sekolah seminari membuat Bete patah hati.
Bete pun bertemu dengan laki-laki bernama Alfredo (Yoga Pratama) yang membawanya pada pengalaman lain dalam kehidupan. Bete pun jatuh cinta pada Alfredo dan ingin menikah dengan laki-laki itu. Namun sayang, lamaran Alfredo sempat ditolak oleh ayah Bete karena perbedaan kelas sosial dan laki-laki itu tidak bisa membayar mahar yang diminta.
Bete pun nekat kawin lari dengan Alfredo demi cintanya pada laki-laki itu. Tanpa disangka, Alfredo ternyata sosok yang kasar. Bete kerap mendapat perlakuan kekerasan hingga bayi yang sedang dikandungnya meninggal.
PARANOIA.
Bertabur bintang, film ini diperankan oleh Lukam Sardi, Nirina Zubir, Nicholas Saputra, dan Caitlin North Lewis. Paranoia mengisahkan tentang seorang wanita bernama Dina (Nirina Zubir) yang diburu oleh suaminya.
Dina melarikan diri ke Bali bersama anak mereka dengan membawa suatu barang berharga milik suaminya. Suaminya yang bernama Gion (Lukman Sardi) sering berlaku kasar hingga sempat mendekam di penjara. Suatu hari, Gion dibebaskan dari penjara dan salah satu temannya mengunjungi rumah Dina.
Hal tersebut sontak membuat Dina panik dan khawatir suaminya akan menemukan keberadaan dirinya dan anaknya. Dalam masa-masa sulit, anak Dina yang bernama Laura (Caitlin North Lewis) malah bertemu seseorang bernama Raka (Nicholas Saputra). Situasi menjadi semakin serius ketika Dina mencurigai orang yang ditemui Laura adalah orang yang mengenal suaminya.
Apakah Dina akan selamat dari ancaman mengerikan yang dilakukan suaminya? Cari tahu kisah lengkapnya dalam film Paranoia yang dapat segera disaksikan di bioskop.
Losmen Bu Broto.
merupakan prekuel serial legendaris Losmen yang tayang di TVRI pada medio 1980-an. Film ini mengisahkan keseharian Pak Broto dan Bu Broto mengelola losmen bersama tiga anaknya.
Seperti serialnya, film Losmen Bu Broto menceritakan drama keluarga yang berpusat pada keseharian Bu Broto (Maudy Koesnaedy) dan Pak Broto (Mathias Muchus). Mereka memiliki sebuah losmen yang sering dikunjungi wisatawan.
Pak Broto dan istrinya dikenal ramah kepada semua orang. Keramahan itu yang membuat mereka dekat dengan tamu-tamu losmennya. Dalam mengelola losmen tersebut, mereka dibantu ketiga anaknya dengan tanggung jawab masing-masing. Mbak Pur (Putri Marino), anak pertama Pak Broto ini bertanggung jawab di dapur.
Sementara itu, anak keduanya bernama Jeng Sri (Maudy Ayunda) memiliki hobi menyanyi dan bersuara merdu. Jeng Sri ini sering tampil bersama Kirana dalam sebuah grup vokal bernama Matahati. Kemudian, Tarjo (Baskara Mahendra) yang masih berkuliah juga ikut mengurus losmen keluarganya. Konflik dalam Losmen Bu Broto mulai hadir ketika Jeng Sri didekati seorang seniman lepas bernama Jarot (Marthino Lio).