Review film parasite ( gisaeng Chung). Festival Cannes, sampai tahun 2002 disebut sebagai International Film Festival dan dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Cannes Film Festival ( Festival Film Cannes ), adalah festival film tahunan yang diadakan di Cannes, Prancis, yang menayangkan film-film baru dari seluruh genre, termasuk film dokumenter dari seluruh dunia.
Pertama kali diadakan pada tahun 1946, festival ini diadakan setiap tahun (biasanya pada bulan Mei) di Palais des Festivals et des Congrès. Festival ini merupakan salah satu dari “Big Three” bersama dengan Festival Film Venesia dan Festival Film Internasional Berlin.
Film asal Korea ” Parasite” Berhasil membawa pulang penghargaan tertinggi Festival Film Channes 2019 yang di gelar pada tanggal 25 Mei 2019 lalu, Palme d’Or atau Palem Emas, juga telah digenggam.
Parasite merupakan film karya sutradara berbakat asal Negeri Gingseng yaitu Bong Joon Ho, yang sebelumnya juga telah menyutradarai Okja, Mother, dan Snowpiercer.
Bong Joon-ho berhasil menembus Festival Film Cannes dan sekaligus menjadi sutradara Korea pertama yang memenangkan penghargaan tertinggi di Cannes itu.
Parasite telah berhasil mengungguli Once Upon A Time in Hollywood karya Quentin Tarantino, yang dibintangi Brad Pitt – Leonardo DiCaprio.
Sutradara peraih Oscar Alejandro González Iñárritu yang menjadi Ketua Dewan Juri, mengatakan keputusan memenangkan Parasite diambil secara mutlak, tanpa silang pendapat. Parasite menceritakan tentang seorang pria pengangguran dan keluarganya, yang memiliki ketertarikan aneh terhadap satu keluarga kaya. Sebuah insiden, membuat kedua keluarga ini menjadi terhubung.
Film drama komedi ini kembali merekrut aktor kawakan Kang-ho Song sebagai salah satu pemeran utamanya. Ditulis oleh Bong, Parasite adalah kisah aneh tentang dua keluarga yang berbeda namun mempunyai banyak kemiripan dan kisahnya menggambarkan realitas yang mencolok dari dunia yang kita tinggali.
Film ini juga dibintangi Lee Sun-kyun Lee Sun-kyun (A Hard Day, Our Sunhi), Cho Yeo-jeong (Obsessed), Choi Woo-shik (Okja, Train to Busan), Park So-dam (The Priests) dan Chang Hyae-jin (Poetry).