Setelah Parasit memboyong piala Oscar sebagai ‘Best Picture’ Industri perfilman Korea semakin disorot. banyak drama dan film yang di remake. Namun tidak hanya Parasite saja, beberapa Film Korea berikut ini juga banyak raih penghargaan Internasional.
Joint Security Area (2000).
Joint Security Area adalah sebuah film yang diangkat dari novel berjudul DMZ karya Park Sang-yeon. Thriller misteri ini menceritakan investigasi atas insiden penembakan di Zona Demiliterisasi Korea.
Misteri apa yang akan terkuak di perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara dengan penjagaan super ketat ini? Joint Security Area disutradari oleh Park Chan-wook (Stoker, The Handmaiden).
Selain bersinar di kancah Asia, film ini juga berhasil merajai sejumlah ajang penghargaan internasional. Antara lain Deauville Asian Film Festival, Seattle International Film Festival, dan Berlin International Film Festival.
Film ini dibintangi para aktor dan aktris legendaris seperti Lee Young-ae, Lee Byung-hun, dan Song Kang-ho.
Chwi-hwa-seon alias Painted Fire (2002).
Chwi-hwa-seon (juga disebut sebagai Painted Fire atau Strokes of Fire) adalah sebuah drama sejarah. Film ini menceritakan sosok Jang Seung-eop yang dikenal dengan nama pena Owon, seorang seniman dari Abad 19 yang mengubah dunia seni Korea.
Saking kerennya, film ini berhasil membawa pulang gelar Sutradara Terbaik dari Cannes Film Festival 2002. Painted Fire juga menjuarai Grand Prix Belgian Syndicate of Cinema Critics 2003.
Oldboy (2003).
Oldboy merupakan salah satu film neo noir thriller yang berpengaruh di industri perfilman Korea Selatan dalam dua puluh tahun terakhir. Film ini mengisahkan tentang Oh Dae-su yang berusaha mengungkap misteri di balik penculikan dirinya selama 15 tahun.
Tak main-main, Oldboy juga berhasil menyabet gelar juara Grand Prix Cannes Film Festival 2004. Film besutan Park Chan-wook ini juga berjaya di Austin Film Critics Association, Belgian Film Critics Association, British Independent Film Awards, Sitges Film Festival, dan Stockholm International Film Festival.
Selain kemenangan tersebut, Oldboy juga mengantungi belasan nominasi internasional lho!. Kesuksesan film ini membuatnya diadaptasi oleh Hollywood.
Namun, seperti yang sudah-sudah, adaptasi Hollywood ini justru dinilai gagal mencapai kesuksesan yang sama.
The Host (2006).
Siapa bilang film horor monster gak bisa bermutu dan menang penghargaan. The Host besutan Bong Joon-ho membuktikan sebaliknya. Film ini menceritakan tentang perjuangan sebuah keluarga untuk menemukan putri mereka yang dirampas oleh monster yang muncul dari Sungai Han.
Tidak hanya menceritakan soal keluarga, The Host juga menyindir soal pemerintah dan pencemaran lingkungan. Film ini mendapat sambutan meriah saat diputar di Cannes Film Festival 2006.
Selain menyapu gelar juara di berbagai ajang penghargaan dalam negeri, The Host juga meraih penghargaan di Asia Pacific Film Festival dan Asian Film Awards. Film ini juga mengantungi nominasi dari Hong Kong Film Awards, Saturn Awards, dan Belgian Syndicate of Cinema Critics.
Mother (2009).
Satu lagi karya emas dari Bong Joon-ho. Mother merupakan drama thriller menceritakan tentang seorang ibu yang berusaha membuktikan bahwa putranya tak bersalah atas tuduhan pembunuhan terhadap seorang gadis remaja.
Film ini berhasil berjaya di Dubai International Film Festival, Boston Society of Film Critics Awards, Toronto Film Critics Association Awards, Los Angeles Film Critics Association Awards, Munich International Film festival, dan masih banyak lagi!
Pietà (2012).
Pietà adalah karya ke-18 sutradara beken Kim Ki-duk yang sukses mengundang pujian maupun kontroversi. Film drama thriller ini bercerita tentang berubahnya kehidupan Kang-do, seorang lintah darat, sejak sosok wanita paruh baya hadir dan mengaku sebagai ibunya.
Film yang mendapat sorotan karena muatan seks dan kekerasannya ini berhasil bersinar di Venice International Film Festival, Asia Pacific Screen Awards, Satellite Awards, dan DubaiInternational Film Festival.
A Taxi Driver (2017).
A Taxi Driver adalah sebuah film laga bertema sejarah tentang Pergerakan Demokratisasi Gwangju di tahun 1980. Song Kang Ho lagi-lagi jadi pemeran utama di film yang menuai pujian ini. Ia berperan sebagai Kim Man-seob, seorang sopir Taxi yang mengantarkan jurnalis Jürgen Hinzpeter dalam sebuah misi bunuh diri.
Berdua mereka masuk dan terjebak di Gwangju yang tengah bergejolak pada tahun 1980. Film ini mendapat penghargaan dari Asian World Film Festival, Asian Film Awards, dan terpilih sebagai perwakilan Korea Selatan untuk kategori Film Asing Terbaik di Piala Oscar 2017.
Namun, tidak berhasil masuk sebagai nominasi akhir. Meski begitu, film ini telah berhasil mencicipi kesuksesan komersial luar biasa dengan menempati posisi 11 di ranking film Korea Selatan terlaris sepanjang masa.
Parasite (2019).
Yang paling membanggakan tentu saja Film Parasite, karya terbaru Bong Joon Ho yang merajai Oscar 2020. Film ini tak hanya berhasil menaklukkan Palme d’Or dari Cannes Film Festival, tetapi juga Golden Globe Awards, dan Academy Awards alias Piala Oscars 2020! Parasite berhasil mencetak sejarah baru sebagai film berbahasa non Inggris dan berasal dari Asia pertama yang memenangkan gelar film terbaik dari Piala Oscars. Bukan cuma membanggakan Korea ya guys, kita orang-orang Asia juga ikut bangga nih sama Film Parasite!