Film Tentang Bencana Alam.
Banyak kisah nyata yang menginspirasi para film maker. Contohnya saja film Backcountry (2015), film ini terinspirasi dari kisah sepasang suami istri yang pergi ke Ontario Utara lalu mereka diserang seekor beruang pada tahun 2005, sang istri tewas mengenaskan dan sang suami terluka parah. Kemudian ada juga Hafalan Surat Delisa, sebuah film Indonesia yang terinspirasi dari korban stunami Aceh yang terjadi cukup besar kala itu. Hingga menurunkan tentara, dokter, dan para relawan dari berbagai negara.
Salah satu tema dari kisah nyata yang paling menginspirasi untuk dijadikan sebuah film adalah tentang bencana alam, meskipunpun pada akhirnya cerita dalam film tersebut bersifat fiktif. Berikut ini beberapa daftar film bertema bencana alam yang diangkat dari kisah nyata, semoga membuat kita yang menontonnya bisa menjadi lebih waspada. untuk menghadapi situasi yang datang secara tidak terduga.
The Impossible (2012).
The Impossible bercerita tentang sebuah keluarga asal Inggris yang sedang berlibur ke Thailand. Maria, Henry, dan ketiga anaknya sedang menikmati indahnya iklim tropis di kolam berenang tempatnya bermalam, lalu tiba-tiba ada tsunami datang menerjang. Maria bersama satu anaknya dan Henry bersama dua anaknya yang lain terpisah, hingga akhirnya mereka dipertemukan kembali di rumah sakit.
Film yang menceritakan bencana alam tsunami ini terinspirasi dari kejadian pada tanggal 26 Desember 2004. Saat itu, daerah Khao Lak di Thailand diterjang tsunami besar akibat gempa yang terjadi di Samudera Hindia. Lebih dari 5.000 orang meninggal dunia dan separuhnya adalah wisatawan asing.
Aftershock (2010).
Aftershock adalah sebuah film yang disutradarai oleh Feng Xiaogang dan diproduksi oleh studio Bros Huayi. Film ini bercerita tentang dua orang anak kembar yang terjebak di antara reruntuhan bangunan akibat gempa besar yang terjadi, dan sang Ibu dihadapkan pada sebuah pilihan yang sulit, karena ia harus memilih salah satu anaknya untuk diselamatkan. Menariknya, si kembar ini akhirnya dipertemukan kembali saat keduanya menjadi relawan gempa pada tiga puluh tahun kemudian.
Film bencana alam gempa bumi ini terinspirasi dari sebuah peristiwa yang melanda desa kecil bernama Tangshang, Provinsi Hebei, Tiongkok pada 28 Juli 1976. Peristiwa yang juga dikenal dengan sebutan Gempa Bumi Besar Tangshang ini berkekuatan 7,8 SR dan menewaskan sekitar 255.000 orang.
Pompeii (2014).
Film yang disutradarai oleh Paul W. S. Anderson ini mengisahkam tentang seorang budak bernama Milo yang dilatih menjadi gladiator. Saat bertarung di Pompeii, pertarungan terhenti karena Gunung Vesuvius meletus dan menimbulkan gempa besar yang memporak-porandakan arena gladiator. Letusan gunung tersebut juga meluncurkan bola-bola api panas. Sehingga banyak rakyat Pompeii dan tentara Roma yang berada di sekitar arena tewas mengenaskan.
Film bencana alam tentang gunung meletus ini terinspirasi dari meletusnya Gunung Vesuvius pada tahun 79 M dan menghancurkan kota Pompeii yang berada di Napoli, Italia. Debu dari letusan Gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun lamanya, dengan korban kematian sebanyak 10.000 hingga 25.000 orang.
The Wave (2015).
Film yang berikutnya disutradarai oleh Roar Uthaug, film buatan Norwegia ini menceritakan tentang seorang geologist bernama Kristian yang bekerja di sebuah desa bernama Geiranger. Kristian menyadari bahwa ada yang salah pada gunung yang selalu ia amati di tempatnya bekerja. Sampai akhirnya, Kristian dan keluarganya hendak pindah ke rumah yang baru, lalu datang gelombang besar yang menimpa mereka.
The Wave terinspirasi dari bencana yang menimpa kawasan rawan longsor dan sebuah gelombang besar Geiranger Fjord, Norwegia. Pada tahun 1905, saat itu terjadi gelombang besar yang menewaskan sekitar 60 orang. Lalu terjadi lagi pada 7 April 1934 dan peristiwa tersebut menghancurkan daerah Tafjord serta menewaskan sekitar 40 orang.
Hafalan Shalat Delisa (2011).
Film yang disutradarai oleh Sony Gaokasak ini berkisah tentang seorang anak bernama Delisa yang merupakan korban dari Tsunami Aceh. Delisa harus kehilangan ibu dan ketiga kakaknya, serta salah satu kakinya harus diamputasi akibat terluka parah. Beruntungnya, Delisa masih bisa bertemu dengan ayahnya yang tidak berada ditempat kejadian pada saat itu. Setelah sekian lama Delisa diasuh oleh para prajurit angkatan darat AS bernama Smith.
Hafalan Shalat Delisa tersinspirasi dari Tsunami Aceh yang diakibatkan karena Gempa Bumi di Samudera Hindia berkekuatan 9,3 SR pada 26 Desember 2004. Peristiwa ini memakan korban tewas sekitar 130.000 orang, semua bangunan yang berada di daerah pantai hancur sampai jarak lima kilometer di darat, dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
Krakatoa: The Last Days (2006).
Krakatoa: The Last Days, merupakan sebuah drama dokumenter dari BBC. Disutradarai oleh Sam Miller. Film ini menceritakan tentang seorang ilmuan Geologi dari Belanda bernama Rogier Verbeek, sebuah keluarga yang terdiri dari Willem dan Olivia, serta warga setempat yang berusaha menyelamatkan diri dari bencana gunung meletus.
Film ini dibuat berdasarkan catatan seorang saksi mata, saat terjadi letusan Krakatau pada 26 Agustus 1883. Peristiwa ini mengakibatkan korban tewas sekitar 36.000 orang. Sebagian besar bagian Krakatau runtuh dalam letusan susulan pada satu hari setelahnya, melenyapkan sebagian besar pulau yang ada di sekelilingnya.
Itulah beberapa film yang terinspirasi dari kisah nyata tentang bencana alam yang terjadi. Bencana Alam adalah rahasia Tuhan, karena itu kita harus berhati-hati dan selalu waspada. Teruma bagi kamu yang hobi liburan ke pantai dan gunung-gunung. Jangan lupa lindungi alam dan sekitarnya, karena mereka tumbuh dan hidup sama seperti kita. Jadi kita tidak boleh merusaknya!