Tokoh-tokoh bangsa yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat kini diabadikan dalam sebuah film layar lebar. Banyak kisah inspiratif yang bisa menjadi pembelajaran bagi para generasi muda. Berikut Beberapa film yang mengangkat kehidupan para tokoh bangsa.
Athirah.
Athirah terinspirasi dari kisah ibunda mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla. Film ini menceritakan tentang kegigihan seorang istri dalam keluarga Bugis yang suaminya ternyata mempunyai perempuan simpanan.
Tangan dingin sang sutradara, Riri Riza, berhasil mengemas Athirah menjadi salah satu drama keluarga terbaik yang hadir dalam industri perfilman Indonesia. Sosok Athirah diperankan oleh Cut Mini Aktris yang selalu memberikan penampilan terbaiknya.
Kartini.
Kartini sudah melekat namanya sebagai simbol perjuangan para wanita Indonesia. Di tangan sutradara papan atas Hanung Bramantyo, para penonton bisa menyaksikan perjuangan Kartini secara lebih dekat.
Dian Sastrowardoyo didapuk untuk memerankan sosok Kartini yang berjuang demi kesetaraan wanita pada zaman pendudukan Belanda. Dimana pada saat itu, perempuan dilarang menuntut pendidikan tinggi meskipun berasal dari golongan Ningrat.
Nyai Ahmad Dahlan.
Satu lagi tokoh pahlawan wanita Indonesia yang difilmkan, yaitu Siti Walidah atau lebih dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan. Ia merupakan istri dari pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan.
Sosok Nyai Ahmad Dahlan sendiri diperankan oleh Tika Bravani. Sepanjang hidupnya, Nyai Ahmad Dahlan selalu menyumbang pemikiran progresif untuk bangsa terutama perempuan seperti menolak kawin paksa dan mendorong pendidikan tinggi untuk wanita Indonesia.
Soegija.
Soegija merupakan film drama epik tentang sejarah di Indonesia yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Film ini juga dibintangi oleh Nirwan Dewanto, Olga Lydia, Hengky Soelaiman, dan Butet Kartaredjasa. Film ini dibuat dengan format film perjuangan yang diadopsi dari catatan harian Mgr. Soegijapranata, SJ seorang tokoh Pahlawan Nasional dengan mengambil latar belakang Perang Kemerdekaan Indonesia dan pendirian Republik Indonesia Serikat.
Dalam film ini turut menampilkan tokoh-tokoh nasional lain juga, seperti Soekarno, Fatmawati, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Sri Sultan Hamengkubuwana IX, Jenderal Soedirman, Soeharto, dll.
Sang Pencerah.
Sang Pencerah menceritakan tokoh nasional Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri organisasi Muhammadiyah. Film buatan Hanung Bramntyo ini dibintangi oleh Lukman Sardi sebagai Ahmad Dahlan dan Zaskia Adya Mecca sebagai Nyai Ahmad Dahlan. Selain itu Slamet Rahardjo, Sujiwo Tejo, Dennis Adhiswara, Giring Ganesha dan Agus Kuncoro juga turut membintang film ini.
Film ini memberikan sebuah pelajaran tentang toleransi dan koesistensi. Sang Pencerah menampilkan sosok pahlawan nasional dari sisi yang masih belum banyak diketahui oleh publik. Selain sebagai pendiri organisasi Muhammadiyah, Ahmad Dahlan juga merupakan sosok pembaharu Islam di Indonesia. Ia telah memperkenalkan wajah Islam yang modern, terbuka, serta rasional.
Habibie & Ainun.
Film yang dibintangi oleh Reza Rahadia dan Bunga Citra Lestari ini bercerita tentang kisah Presiden RI ke-3, BJ Habibie dengan istrinya, Hasri Ainun Habibie. Sosok Habibie muda yang ahli dalam bidang pesawat terbang yang ingin berbakti kepada bangsa Indonesia. Sedangkan Ainun merupakan seorang dokter muda cerdas dan memiliki jalur karier yang terbuka lebar.
Pada tahun 1962, mereka bertemu kembali di Bandung. Hingga keduanya jatuh cinta dan menikah, lalu tinggal di Jerman. Lika-liku kehidupan mereka berdua ditampilkan dengan apik. Melalui dinginnya salju di Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa yang menyertai perjalanan hidup mereka.
Film ini pun dibuat sekuel yang berjudul Rudy Habibie, dan Habibie Ainun 3. Sekuel tersebut menceritakan tentang perjalanan karier Habibi sewaktu muda, dan ibu Ainun muda yang dalam mengejar cita-citanya.
Soekarno.
Merupakan film drama Indonesia yang menceritakan Sang Proklamator, Ir. Soekarno. Film ini mengisahkan awal mula Soekarno berganti nama sampai peristiwa pembacaan teks proklamasi pada hari kemerdekaan Indonesia.
Film ini dibintangi oleh Ario Bayu, Maudy Koesnaedi, Tika Bravani, Lukman Sardi, Ferry Salim, Tanta Ginting, Agus Kuncoro, Sujiwo Tedjo, dll.
Jenderal Soedirman.
Seperti judulnya film ini mengisahkan sosok tokoh nasional, Jenderal Soedirman. Seorang jenderal yang menderita penyakit paru-paru dan hanya memiliki satu paru-paru saja. Pada suatu hari Soedirman yang sedang sakit berat dan melakukan perjalanan kearah selatan untuk memimpin perang gerilya selama 7 bulan.
Semangat Jenderal Soedirman yang tak kenal gentar ini diperankan oleh aktor tampan Adipati Dolken. Film ini juga dibintangi oleh Ibnu Jamil, Mathias Muchus, Baim Wong, Nugie, dan Lukman Sardi.
Guru Bangsa: Tjokroaminoto.
Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho dan diproduseri Christine Hakim. Film yang menceritakan biografi tokoh pahlawan nasional, yaitu Tjokroaminoto. Bintang popular yang terlibat dalam film ini antara lain: Reza Rahadian, Chelsea Islan, Christoffer Nelwan, Ibnu Jamil, Tanta Ginting, Putri Ayudya, Deva Mahenra, Sujiwo Tedjo, Maia Estianty, dan lain-lain.
Tjokro berjuang membangun organisasi bernama Sarekat Islam, organisasi pertama terbesar saat itu. Dari organisasi tersebut banyak peristiwa yang dialami oleh Tjokro dan juga menjadi sejarah perjuangan Indonesia.
Istirahatlah Kata-Kata.
Film ini mengisahkan seorang aktivis di era orde baru yang bernama Wiji Thukul. Ia selain seorang aktivis HAM juga merupakan seorang penyair. Tak jarang puisi-puisinya menyinggung pemerintahan saat itu. Dari situ, ia kerap dikejar-kejar oleh aparat, dan sering berpindah-pindah dari satu persembunyian ke persembunyian lain. Hingga pada bulan Mei 1998, ia akhirnya menghilang tanpa kabar.
Pesan yang ingin disampaikan kepada penonton (khususnya untuk para generasi muda) ialah untuk memulai gerakan positif dalam berbagai kepentingan. Dan mengingatkan agar semua tak lupa dengan sejarah. Selain itu, film ini juga bertema tentang kehilangan. Tentang bagaimana menjaga orang yang kita cintai. Tentang rasa kesepian saat berada jauh dari orang-orang. Dan sebuah pengorbanan.
Wage.
Film Wage bercerita tentang kisah Wage Rudolf Supratman yang lebih dikenal dengan WR Supratman. Beliau memiliki semangat nasionalis dalam memperjuangkan kemerdekaan. Semangatnya tertuang dalam sebuah lagu ciptaanya yaitu, “Indonesia Raya” pada 28 Oktober 1928, yang mana lagu tersebut hingga sekarang menjadi lagu kebangsaan Indonesia.
GIE.
Film ini mengangkat tentang kisah hidup dari seorang Soe Hok Gie. Ia merupakan seorang aktivis dan penulis yang hidup pada tahun 60-an. Gie semasa hidupnya hidupnya selalu melawan arus zaman. Mulai dari masa sekolah ia sudah sering berdebat dengan gurunya hingga saat menjadi seorangaktivis di kampus ia pun sering memiliki pendapat yang berbeda.
Sosok Gie diperankan oleh aktor tampan Nicholas Saputra. Ada pula Lukman Sardi, Indra Birowo, Wulan Guritno yang berperan sebagai teman-teman Gie. Film yang disutradarai oleh Riri Riza ini layak menjadi tontonan untuk para generasi muda, karena bercerita tentang pola pikir Gie dan kehidupan mahasiswa pada masa setelah kemerdekaan.