Gunung Sibuatan Lukisan Alam yang Memukau
Gunung Sibuatan merupakan gunung yang tidak kalah dengan gunung lainnya di Sumatra Utara. Gunung ini memiliki ketinggian 2457 mdpl. Keunikan dari gunung ini yaitu dengan ditumbuhinya kantong semar disepanjang pendakian, adanya hutan lumut, dan lain-lain.
Bertualang atau mendaki merupakan aktivitas bagaimana kita mengenal jati diri dan juga belajar menghargai dan menjaga alam.
Saat mendaki gunung kita bisa belajar melewati medan terjal dilapangan dan juga mengukur seberapa tekad kita untuk mencapai puncak agar bisa menikmati indahnya alam, dan bisa kembali kerumah.
Salah satu hasrat untuk menyalurkan hobi tracking bisa coba mendaki gunung sibuatan.
Mendaki Gunung Sibuatan
Gunung sibuatan merupakan gunung yang berada pada ruang lingkup yang memiliki ekosistem yang asri. Pendakian Gunung Sibuatan membutuhkan waktu pendakian sekitar 7 jam.
Kita akan melewati jalan berlumpur dan licin (bahkan dalamnya lumpur bisa sampai ketinggian lutut saat hujan tiba) dan tentunya akan melewati akar-akar pohon besar (karena hutan masih padat dan lebat) yang kadang mengharuskan untuk merangkak untuk melewatinya.
Pada saat pendakian tidak ada jalur yang rata, jalan yang setapak tersebut memiliki kemiringan hampir 80 derajat menjadikan pendakian Gunung Sibuatan penuh dengan tantangan untuk mencapai puncaknya.
Sepanjang perjalanan mendaki juga tidak tersedia mata air yang bisa diandalkan. Jadi, jika anda berminat mendaki Gunung Sibuatan tertinggi di Sumatera Utara ini anda harus mempersiapkan manajemen perjalanan dengan benar. jadi, anda tidak akan kekurangan air.
Panorama Gunung Sibuatan
1. Hutan Lumut Gunung Sibuatan
Saat mendaki menuju shalter 3 kita akan merasakan tebing yang curam dan terjal serta berlumpur yang membuat jalan menjadi licin.
Pepohonan yang tumbang memiliki tantangan tersendiri bagi para pendaki, kedua kaki dan tangan harus seimbang saat berjalan disepanjang trek.
Ketika menuju shalter 4 kita akan menemukan gumpalan berwarna hijau tua yang bisa disebut lumut di beberapa pohon. bentuknya yang aneh membuat keunikan tersendiri untuk kita para pendaki.
2. Kantong Semar
Sebelum melanjutkan pendakian ke shalter 5 kita akan menemukan beberapa tumbuhan kantong semar yang menempel pada batang pohon disepanjang jalan, yang mungkin jarang ditemui saat mendaki digunung-gunung lain.
Tanaman yang sangat langka ini alangkah baiknya di jaga jangan sampai ada tangan jahil yang tidak bertanggung jawab agar dapat terus bertahan hidup dan terus berkembang.
3. Panorama Danau Toba Dan Bukit Gundul
Saat berada diatas kita akan menyaksikan pemandangan yang indah dari atas ketinggian. Panorama Danau Toba dan Bukit Gundul bisa kita nikmati.
Setelah kita berjalan 6 jam 15 menit kita akan tiba diarea camp. Disana kita juga bisa membuat tenda kemping untuk beristirahat.
Mengawali pagi setelah seharian mendaki dengan suhu udara yang dingin sehingga dapat menembus jaket tebal, dengan membuat segelas kopi sebelum melangkah lagi ke puncak timur mengejar matahari terbit. Gunung ini terkenal dengan cuaca buruknya pada saat musim hujan.
Coba baca : Pesona Indah Curug Dengdeng Yang Ada Di Tasikmalaya