Pesona Hanok Village
Kita sebagai orang Indonesia pasti udah gak asing lagi dong denger yang namanya Rumah Tradisional, secara banyak bgt kan ya di Tanah Air, Itulah istimewanya Indonesia, kaya akan Bahasa, Suku, dan Budaya.
Nah, kalo Indonesia punya rumah Gadang, Joglo, Baduy, Honai, Minahasa, dll. Negeri Gingseng Korea Selatan juga punya Hanok nih Geezzz, yuk kepoin tentang Hanok !
Rumah Tradisional Korea Selatan ini disebut juga Hanok. Uniknya, ternyata Hanok ini gak sembarangan dibangun loh. Berikut beberapa unsur yang harus dipertimbangkan dalam membangun Hanok :
Lokasi dan Lingkungan
Untuk membangun Hanok ternyata kita harus memperhatikan lingkungan sekitar, khususnya pada keadaan geografi dan musim. Hal ini dapat berpengaruh dalam struktur interior yang juga ditentukan oleh lokasi rumah. Orang korea memiliki prinsip Baesanimsu yang memiliki arti sebagai cara membangun rumah ideal dengan gunung dibelakang dan sungai didepannya. Hanok sendiri dibangun menghadap ke timur dan selatan agar mendapat sinar matahari yang cukup.
Bahan Bangunan
Hanok dibangun menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan. Tiang-tiang dan kerangkanya terbuat dari kayu, sedangkan tembok pengisi kerangka rumah adalah bata yang dibuat dari campuran tanah dan rumput. Hanji ( kertas tradisional Korea ) juga dipasang pada rangka jendela, rangka pintu, dan pelapis dinding. Lantainya terbuat dari tanah yang dikeraskan jadi batu. Sementara Cheoma ( pinggiran atap yang melengkung ) merupakan unsur terpenting dari rumah karena panjangnya menentukan banyaknya sinar matahari yang masuk ke dalam rumah.
Atap Rumah
Atap Hanok adalah salah satu bagian yang memiliki arti penting bagi kelas sosial sebuah keluarga. Secara garis besar, Hanok dibagi menjadi dua jenis yaitu :
Giwajip adalah rumah dengan atap genting yang dihuni oleh kalangan atas ( yangban). Giwajip dibangun memakai genting ( giwa ) sehingga biaya pembangunan rumah jadi mahal dan sulit dijangkau oleh rakyat biasa.
Chogajip adalah rumah beratap jerami yang biasanya dihuni oleh kalangan Petani. Karena bahan-bahannya mudah didapat.
Hanok beratap genting hingga kini masih mudah didapat sedangkan Hanok beratap jerami sudah menjadi bangunan yang langka di Korea Selatan.
Bagian – Bagian Bangunan
Ondol Berfungsi untuk menghangatkan lantai rumah selama musim dingin. Orang Korea duduk, makan, dan tidur di lantai yang terus menerus dihangatkan oleh Ondol.
Daechong merupakan ruangan terbuka dengan lantai dari kayu yang dibangun untuk menjaga rumah tetap sejuk di musim panas.
Bentuk Hanok
Bentuk Hanok berbeda – beda menurut daerahnya. Di Korea Utara yang beriklim lebih dingin, bangunan Hanok disusun menyerupai persegi tertutup yang bertujuan menahan Angin dan menjaga rumah tetap hangat. Sementara untuk daerah tengah Korea, ruangan-ruangan disusun berbentuk huruf L. Kemudian di Korea bagian Selatan hanok dibangun memanjang menyerupai huruf l agar angin dapat mudah untuk keluar masuk.
Ruangan
Ruangan tempat tinggal pria dan wanita dibuat secara terpisah. Selain itu, ada beberapa bagian ruangan pelengkap, seperti :
Haengrangchae ruangan untuk tempat tinggal pelayan, Yang berada dekat pintu masuk
Sarangchae adalah ruangan untuk pria atau kepala keluarga, termasuk untuk makan dan tidur yang berada di bagian depan.
Anchae adalah bangunan utama sekaligus ruangan tidur untuk wanita dan anak – anak kecil yang terletak di bagian dalam yang jauh dari pintu masuk.
Sadang adalah altar yang diperuntukan untuk leluhur.
Madang adalah halaman ditengah – tengah bangunan Rumah.
Gwangchae adalah bangunan gudang.
Munganchae cerobong asap dan pintu gerbang.
Sekian dari Mimin, semoga bisa bermanfaat.