Jatuh Bangun Startup Kopi di Indonesia Sejak Pandemi COVID 19!
Kopi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi kehidupan masyarakat indonesia. Mengingat Indonesia adalah penghasil biji kopi terbesar keempat di dunia. Pulau Jawa merupakan pulau yang paling identik dengan kopi. Misalnya saja kopi luwak, kopi yang dikenal sebagai kopi termahal di dunia ini juga berasal dari Indonesia.
Jaringan kopi besar di negara ini yaitu Starbucks, Kopi Janji Jiwa, Kopi Kenangan, Fore Coffee, Kedai Kopi Kulo, Exelco, dan Maxx Coffee. Kemajuan Internet juga telah mendukung Flash Coffe yang baru-baru ini diluncurkan di Indonesia, Singapura, dan Thailand. Start Up kopi di Indonesia di dukung dengan teknologi, sehingga jauh lebih ramah dalam menghadapi konsumen.
Kopi kenangan dan Fore Coffee telah membuktikan diri sebagai penantang kuat Starbucks di tanah air. Sebanyak US $ 270 juta telah diinvestasikan ke Kopi Kenangan dan Fore Coffee sejak tahun 2018. Para investor internasional optimis terhadap prospek industri ini. Kedua startup tersebut merupakan pemimpin dalam bisnis kedai kopi berbasis teknologi di tanah air.
Sebelum munculnya start up kopi berbasis teknologi di tanah air, Starbucks dianggap sebagai tempat nongkrong yang keren oleh kaum kelas menengah di Indonesia. Tempat dimana orang-orang ingin dilihat. Para eksekutif muda akan membawa klen mereka ke Starbucks untuk pertemuan bisnis. Para siswa/mahasiswa bahkan rela menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengerjakan tugas mereka sambil menyeruput segelas kopi di Starbucks.
Secangkir kopi di Starbucks di Jakarta akan menelan biaya sekitar 49ribu Rupiah. Sebagai gambaran, untuk mendapatkan kafein harian dari Starbucks selama sebulan akan menghabiskan lebih dari setengah gaji rata-rata pekerja Indonesia. Upah rata-rata di negara itu pada 2019 adalah 2,5Juta Rupiah.
Ketika konsumen di Amerika Serikat berbicara tentang budaya kopi gelombang ketiga, orang Indonesia bahkan baru saja mulai meminum kopi yang baru diseduh. Mayoritas orang Indonesia adalah minum kopi instan, dengan sesekali berbelanja di Starbucks.
Bukan Sekedar Menyeduh Kopi.

Pada penghujung tahun 2019, brand franchise kopi asal Indonesia “Janji Jiwa” memperkenalkan konsep toko sandwich baru bernama “Jiwa Toast”. Perusahaan tersebut kemudian meluncurkan produk dalam kemasan yaitu “Janji Bumi”. Di tahun 2020, Fore Coffee juga memperkenalkan Jamu, sebuah minuman herbal sehat tradisional, dalam menunya. Jamu disajikan hangat dan merupakan ramuan dari campuran berbagai macam rempah termasuk kunyit, jahe, serai, dan kayu manis.
Start up kopi di Indonesia dapat bekerja salah satunya dengan penanaman kopi. Hal ini juga bisa meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, menjaga kualitas, dan memastikan pasokan bahan yang stabil. Dengan menanam kopi akan memungkinkan para perintis kopi di Indonesia menjadi sangat kompetitif dalam menawarkan barang dalam sebuah produk, dan para perintis ini bisa membawa kopi arabika dan kopi luwak Indonesia kepada konsumen di seluruh dunia.
Titik Penjualan Unik di Kedai Kopi Baru.
Dukungan Teknologi.
Fore Coffee meluncurkan aplikasi digitalnya pada bulan Desember 2018, dan memiliki 465.000 pengguna terdaftar pada Agustus 2019. Kopi Kenangan meluncurkan aplikasi sedikit lebih awal yaitu di bulan April 2019. Janji Jiwa, yang tadinya merupakan sebuah kedai kopi yang tidak menggunakan aplikasi digital akhirnya ikut membuat teknologi digital tersebut, yaitu Jiwa + pada bulan September 2020. Selain itu, mereka juga bekerjasama dengan Platfrom berbasis teknologi lainnya seperti, food delivery online, Grab dan Gojek, serta platform e-commerce, seperti tokopedia dan shopee.
Model Grab-and-go
Kopi Kenangan, Fore Coffee, dan Janji Jiwa difokuskan untuk model grab-and-go; sedangkan Starbucks Indonesia menyediakan area dan ruangan yang cukup besar dengan tepat duduk yang nyaman. Model bisnis grab-and-go memungkinkan startup kopi baru ini untuk memangkas biaya sewa dan tenaga kerja. Ini memungkinkan bagi mereka untuk menawarkan harga yang lebih murah, melayani lebih banyak pelanggan, dan meningkatkan skala dengan cepat. Aplikasi yang mereka luncurkan juga memungkinkan konsumen untuk memesan minuman langsung dari ponselnya, dan menyelesaikan transaksi menggunakan dompet digital, dan bisa langsung mengambil minumannya begitu sampai di toko.
Area yang Lebih Dekat Dengan Kawasan Pemukiman.
Janji Jiwa dan Kopi Kenangan memiliki lebih banyak cabang di pinggiran kota di mana kedai kopi kelas atas belum ada. Strategi ini terbukti berhasil lebih baik selama wabah COVID-19 pada tahun 2020, karena konsumen didorong untuk bekerja dari rumah. Kopi Kenangan dan Kopi Janji Jiwa lebih dekat dengan kawasan pemukiman. Mereka memiliki cabang di ruko dan pom bensin. Strategi ini hadir dengan keuntungan tambahan dari biaya sewa yang lebih rendah.
Memahami Preferensi Rasa Lokal
Minuman terpopuler yang disajikan oleh para startup kopi Indonesia adalah kopi susu dengan gula aren. Minuman ini pertama kali dipopulerkan oleh kedai kopi lokal Indonesia yaitu Kopi Tuku pada tahun 2015. Ketika banyak negara di kawasan Asia Pasifik dilanda kegilaan gula merah bubble milk.
Para startup kopi ini juga menyajikan sajian kopi yang terdapat di kedai kopi khas barat, seperti americano dan latte. Selain kopi mereka juga menyajikan teh susu Thailand, matcha latte, es durian, es alpukat, dan jamu. Startup kopi di Indonesia menawarkan minuman untuk semua jenis konsumen, tidak hanya untuk peminum kopi saja.
Skalabilitas Bisnis
Di tahun 2019, Kopi Janji Jiwa berhasil menyalip Starbucks berdasarkan jumlah gerainya di Indonesia. Kopi Janji Jiwa yang didirikan pada tahun 2018, memiliki lebih dari 800 lokasi di seluruh Indonesia. Kopi Kenangan yang berdiri sejak tahun 2017 memiliki hampir 400 gerai di Indonesia. Sedangkan Starbucks yang telah hadir di Indonesia sejak 2002 ini baru memiliki 440 gerai per Februari 2020.
Model Grab-and-go, mampu memangkas biaya tenaga kerja yang lebih rendah, dan biaya sewa yang lebih murah, sehingga memungkinkan pemain baru untuk berkembang dengan cepat.
Pandemi COVID-19 Memperlambat Jumlah Toko yang Dibuka dan Memaksa Para Pemula Untuk Memikirkan Kembali Strateginya.
Pada November 2019, Fore Coffee mengumumkan akan membuka 1.000 lokasi di seluruh Indonesia melalui kemitraannya dengan jaringan hotel Airy yang didukung oleh Traveloka. Namun, hingga akhir Mei 2020, Traveloka menutup jaringan hotel Airy karena pandemi COVID-19.
Di bulan yang sama, Kopi Janji Jiwa menyatakan penjualannya juga turun sebanyak 50 persen akibat pandemi, saat ini perusahaan sedang berupaya untuk meningkatkan penjualan online-nya.
Di tahun 2020, konsumen akan melihat semakin banyak cabang Kopi Kenangan yang dibuka di kawasan pemukiman. Semua startup kopi juga telah beradaptasi dengan perubahan rutinitas konsumen selama masa pandemi. Mereka mulai memperkenalkan minumannya dalam botol 1 liter, agar para konsumen yang bekerja dari rumah tetap bisa memenuhi kebutuhan kafein mereka.
Di tahun 2021 ini, para startup kopi juga mulai berinovasi dengan memperkenalkan produk baru mereka dalam bentuk kemasan, baik itu minuman, atau makanan. Misalnya saja Starbucks yang bekerjasama dengan Nestle. Para startup kopi juga bisa menawarkan kopi bubuk dalam kemasan kepada para konsumen setia mereka.
Pertumbuhan jumlah gerai/toko diperkirakan akan meningkat seiring pulihnya Indonesia dari pandemi. Dengan banyaknya jumlah gerai yang dibuka di negara ini. Kedai kopi baru ini juga bisa menawarkan pilihan makanan dan minuman lainnya, memulai layanan cloud kitchen, atau bahkan memanfaatkan lokasi strategisnya untuk menjadi titik distribusi produk FMCG ( Fast Moving Consumer Goods ) / Barang Konsumen yang bergerak cepat.
Startup Kopi di Indonesia Saat Ini.
Starbucks

Starbucks merupakan jaringan kedai kopi terbesar di dunia yang didirikan pada tahun 1971 di Seattle, Washington. Pada awal 2020, ada lebih dari 30.000 lokasi Starbucks di 70 negara. Perusahaan juga menyediakan produk kemasan untuk konsumen yang bekerjasama dengan Nestle.
Perusahaan terdaftar di Indonesia yang didukung oleh General Atlantic PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (IDX: MAPB) adalah pewaralaba Starbucks di Indonesia. MAP Boga dan afiliasi dan pemegang saham mayoritasnya yang berbasis di Indonesia, PT Mitra Adiperkasa Tbk (IDX: MAPI) membanggakan diri sebagai peritel gaya hidup nomor 1 di Indonesia di mana grup perusahaan menjalankan department store dan mendistribusikan merchandise fesyen asing. Di bidang makanan dan minuman, grup ini adalah franchisee Indonesia untuk Domino’s Pizza, Krispy Kreme, Burger King, Cold Stone Creamery, dan merek internasional lainnya. Grup Indonesia ini telah bekerja dengan Starbucks setidaknya sejak 2002, dan saat ini mengoperasikan sekitar 440 gerai Starbucks di 25 kota di Indonesia.
Hubungan cinta orang Indonesia dengan Starbucks itu unik. Starbucks mengalami kesulitan untuk memenangkan pasar Vietnam, karena budaya kopi lokal yang kuat. Faktanya, di lima besar negara penghasil kopi di dunia, Starbucks tampil terbaik di Indonesia. Brasil, negara penghasil kopi teratas, dengan populasi sedikit lebih kecil, tetapi tingkat pendapatan yang dapat dibelanjakan lebih tinggi, hanya memiliki 119 lokasi Starbucks.
Fore Coffe.

Fore Coffee adalah jaringan kedai kopi berbasis teknologi di Indonesia yang didirikan pada tahun 2018. Perusahaan ini mengambil, memanggang, dan mengembangkan campuran espresso sendiri menggunakan 100 persen biji arabika. Fore Coffee mengoperasikan 117 gerai di seluruh Indonesia per April 2020.
Perusahaan ini diinkubasi oleh modal ventura yang berfokus di Indonesia, East Ventures. Mereka memanfaatkan ekosistem perusahaan unicorn lainnya, termasuk Grab, Go-Jek, Tokopedia, dan Traveloka, untuk menyebarkan kopinya ke konsumen. Fore Coffee didirikan pada tahun 2018 dan telah mengumpulkan US $ 39,50 juta dari investor global, termasuk East Ventures, Pavilion Capital, dan Insignia Venture Partners.
Fore Coffee adalah yang pertama di Indonesia yang membedakan dirinya dari Starbucks. Aplikasi online-nya diluncurkan pada tahun 2018, di mana konsumen dapat memesan minuman untuk diambil atau diantarkan kepada mereka. Startup ini juga menjual kopi langganan dan kopi dalam kemasan curah untuk konsumsi rumahan. Untuk memenuhi cita rasa lokal, perusahaan meluncurkan es durian, es alpukat, dan minuman jamu.
Pada Mei 2020, Tech In Asia melaporkan bahwa Fore Coffee telah menutup 16 dari 133 gerainya karena pandemi Covid-19. Perusahaan sebelumnya telah mengumumkan pada 2019 bahwa mereka akan membuka 1.000 toko di jaringan hotel Airy yang didukung Traveloka. Namun, Traveloka telah menutup Airy mulai Mei 2020.
Kopi Kenangan

Kopi Kenangan adalah kedai kopi grab-and-go berbasis teknologi yang berbasis di Indonesia yang didirikan pada tahun 2017. Ini beroperasi di dekat 400 lokasi di seluruh Indonesia pada November 2020.
Startup ini telah mengumpulkan lebih dari US $ 230 juta pada Mei 2020 dari investor global, termasuk GIC, Horizon Ventures, Sequoia Capital, dan B. Capital. Berbagai investor malaikat, termasuk Jay-Z dan Serena Williams, juga dilaporkan berinvestasi di perusahaan tersebut. CEO dan salah satu pendiri startup, Edward Tirtanata, telah menyatakan kepada media bahwa perusahaan telah melihat EBITDA positif sejak akhir 2019. Perusahaan ingin melakukan ekspansi secara regional, dan IPO direncanakan pada 2022.
Kopi Kenangan membuka cabang pertamanya di gedung perkantoran Standard Chartered di Jakarta pada tahun 2017, di atas lahan seluas 100 kaki persegi di seberang Starbucks. Pada hari pertama beroperasi, warung kecil itu menjual 700 cangkir kopi. Perusahaan dengan cepat memperluas operasinya dengan membuka lebih banyak cabang, dan setiap cabang dapat memperoleh kembali belanja modal awal dalam waktu lima bulan sejak pembukaan.
Perusahaan menerima investasi benih US $ 8 juta dari Alpha JWC Ventures pada 2018, dan mengakhiri tahun dengan 22 toko. Pada April 2019, Kopi Kenangan meluncurkan aplikasinya setelah menerima investasi Seri A dari Sequoia Capital. Hingga akhir 2019, perseroan memiliki 233 gerai di seluruh Indonesia. Ketika para startup kopi dilanda pandemi, Kopi Kenangan mengalihkan fokusnya dari membuka cabang di kawasan pusat bisnis menjadi membuka lebih banyak cabang di dekat kawasan pemukiman untuk melayani konsumen yang bekerja dari rumah. Kopi Kenangan diharapkan memiliki hampir 400 cabang di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2020.
Flash Coffee

Flash Coffee adalah jaringan kedai kopi berkemampuan teknologi Asia Tenggara yang didirikan pada 2019 dengan investasi dari jaringan Internet dan Flash Ventures. Pada November 2020, Flash Coffee mengoperasikan tujuh kedai kopi di Jakarta, Singapura, dan Bangkok.
Flash Coffee adalah startup kopi pertama yang memiliki cabang di Indonesia. Menunya mirip dengan startup kopi Indonesia lainnya, dengan latte kopi gula aren dan latte alpukat.
Kopi Janji Jiwa

Kopi Janji Jiwa adalah franchise coffeehouse yang berdiri pada tahun 2018 dan berpusat di Indonesia. Menyusul kesuksesan Kopi Janji Jiwa, perusahaan induknya Jiwa Group meluncurkan jaringan toko sandwich di Indonesia bernama Jiwa Toast. Grup Jiwa kemudian meluncurkan rangkaian makanan ringan bernama Janji Bumi yang terbuat dari ubi jalar.
Tidak ada informasi yang ditemukan yang menunjukkan bahwa perusahaan telah menerima investasi dari luar sejak didirikan. Hingga akhir 2019, perseroan telah menjual 5 juta cangkir kopi dari 700 lokasi di 50 kota di Indonesia. Meski perusahaan mengalami penurunan penjualan sebanyak 50 persen pada April 2020 karena pandemi, dilaporkan jumlah lokasi telah bertambah menjadi 800 selama setahun. Ia juga mengikuti kedai kopi berkemampuan teknologi Indonesia lainnya dengan meluncurkan aplikasi seluler Jiwa + sendiri pada September 2020.
Kopi Janji Jiwa memungkinkan siapa saja untuk membuka toko hanya dengan Rp 150 juta (sekitar US $ 10.700). Menurut laporan media, penerima waralaba dapat berharap untuk mendapatkan kembali investasi awalnya dalam waktu 6 hingga 12 bulan sejak pembukaan.
Kedai Kopi Kulo

Kedai Kopi Kulo adalah waralaba kedai kopi Indonesia yang dimulai pada akhir tahun 2017. Ada 300 cabang Kedai Kopi Kulo di seluruh Indonesia. Kulo Group, perusahaan induk rantai kopi, telah memperkenalkan konsep makanan dan minuman lainnya, termasuk rantai makanan Jepang, rantai barbekyu Korea, dan rantai toko bubble tea.
Tidak ada informasi yang ditemukan yang menunjukkan bahwa perusahaan telah menerima investasi dari luar sejak didirikan. Pada tahun 2020, ada 300 cabang Kedai Kopi Kulo di seluruh Indonesia. Franchisee dapat membuka booth Kedai Kopi Kulo kecil dengan investasi sekitar Rp 150 juta (sekitar US $ 10.700).
Kedai Kopi Kulo membuka gerai pertamanya di kawasan Cikajang Jakarta Selatan pada akhir tahun 2017 dengan modal bibit kurang dari Rp 100 juta. Pada hari pertama, perusahaan menjual kurang dari 20 cangkir kopi. Melalui pemasaran langsung ke teman dan kantor di sekitarnya, warung tersebut berhasil meningkatkan penjualannya menjadi sekitar 300 cangkir kopi per hari. Dalam waktu empat bulan sejak didirikan, tim pendiri perusahaan memutuskan untuk menawarkan sistem waralaba untuk menambah jumlah cabang. Pada tahun 2020, Kedai Kopi Kulo rata-rata menjual 250 hingga 300 cangkir kopi per hari, dan perusahaan menargetkan memiliki 500 cabang pada akhir tahun 2021.
Maxx Coffee

Maxx Coffee adalah jaringan kedai kopi Indonesia yang didirikan pada tahun 2015. Perusahaan ini mengoperasikan sekitar 83 gerai di 23 kota di seluruh Indonesia. Perusahaan juga mengoperasikan dua toko di Singapura dan berencana membuka empat toko lagi di negara kota tersebut. Maxx Coffee adalah anak perusahaan dari Grup Lippo di Indonesia.
Maxx Coffee bisa dibilang penantang Starbucks pertama dari Indonesia, yang didirikan sebelum tren minuman es kopi muncul di tanah air sekitar tahun 2018. Beroperasi di pusat perbelanjaan Lippo di berbagai kota di Indonesia. Pada kuartal pertama 2020, afiliasi Lippo Group yang terdaftar di Singapura, OUE Limited (SGX: LJ3), mengakuisisi 88,43 persen saham Maxx Coffee seharga US $ 16,36 juta.