Kutipan Bijak Para Tokoh Bangsa!
Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari para tokoh bangsa ini. Kutipan kata yang membangun, bahkan kisah inspiratif yang beberapa diantaranya sudah difilmkan!
B.J. Habibie.
“Keberhasilan bukanlah milik orang yang pintar. Keberhasilan adalah kepunyaan mereka yang senantiasa berusaha” – B.J. Habibie.
Merupakan Presiden ke-3 Republik Indonesia yang kemahirannya membuat pesawat terbang diakui dunia. Selain Jenius beliau juga sosok yang romantis dan setia. Kisah dan perjalanan cintanya kepada sang istri di perlihatkan melalui 3 film layar lebar.
R.A. Kartini.
“Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti 2 orang berhenti saling mencintai. Mereka hanya berhenti saling menyakiti.” – R. A. Kartini.
“Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu” – R. A. Kartini
“Habis gelap terbitlah terang” – R. A. Kartini.
Merupakan salah satu pahlawan wanita, Raden Adjeng Kartini sangat berjasa dalam memperjuangkan kesetaraan hak bagi kaum perempuan semasa hidupnya.
Latar belakang bangsawan yang dimilikinya tidak membuatnya tunduk kepada para penguasa dan nilai-nilai mereka yang konservatif.
Kartini justru dinilai telah berhasil memelopori bangkitnya perempuan pribumi dengan pemikirannya yang lebih moderat.
Ir. Soekarno.
“Belajar tanpa berpikir itu tidaklah berguna, tapi berpikir tanpa belajar itu sangatlah berbahaya” – Ir. Soekarno
“Barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam” – Ir. Soekarno.
Ir. Soekarno merupakan presiden pertama Indonesia yang juga berperan sebagai pencetus dasar negara Pancasila yang kita gunakan hingga saat ini. Juga sebagai Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia.
Bersama dengan Mohammad Hatta, Soekarno adalah tokoh penting yang telah menginspirasi masyarakat Indonesia dalam perjuangan mencapai kemerdekaan.
Moh Hatta.
“Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki” – Mohammad Hatta.
“Filosofi meluaskan pandangan serta mempertajam pikiran” – Mohammad Hatta.
“Saya rela pergi ke penjara, selama ada buku. Karena dengan buku saya bebas.” – Mohammad Hatta
Mohammad Hatta atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Bung Hatta merupakan salah seorang pahlawan nasional yang berperan besar dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Semangat patriotisme Bung Hatta sudah tumbuh sejak ia masih muda dengan partisipasinya sebagai aktivis, anggota dari organisasi pergerakan nasional hingga menjadi negarawan yang turut mendampingi Soekarno dalam memperjuangkan Indonesia dari para penjajah.
H.O.S Cokroaminoto.
“Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator” – HOS Tjokroaminoto.
Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, atau lebih dikenal dengan nama H.O.S Cokroaminoto, merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia, yaitu Sarekat Islam. Kisahnya juga difilmkan dan dibintangi oleh aktor kenamaan Reza Rahadian.
Abdurahman Wahid.
“Agama dilahirkan untuk kedamaian, bukan untuk kekerasan”- Abdurrahman Wahid.
Dr. K. H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur merupakan tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B.J. Habibie setelah dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil Pemilu 1999.
Jasanya untuk Indonesia yaitu, mendamaikan hubungan Islam dengan Pancasila. Beliau mampu memadukan umat Islam untuk bisa menerima pancasila tanpa adanya pertumpahan darah.
Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
“Jalan yang paling baik untuk menghilangkan musuhmu adalah dengan menganggapnya sebagai kawan” – Sri Sultan Hamengku Buwono VIII
“Ketamakan akan membuat orang kaya menjadi miskin” – Sri Sultan Hamengku Buwono VIII
Pada masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII Yogyakarta mengalami kemajuan pesat dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Di bidang arsitektur, bentuk fisik kraton sekarang ini merupakan hasil perombakan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
Dalam bidang seni tari, banyak sekali tarian yang diciptakan pada era kepemimpinan beliau. Diantaranya adalah Beksan Srimpi Layu-layu, Beksan Gathutkaca-Suteja, Bedaya Gandrung Manis, Bedaya Kuwung-Kuwung dan masih banyak lagi. Pada masa ini juga, pembakuan terhadap pakem tari klasik Gaya Yogyakarta dimulai.
Masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII ini juga dikenal sebagai masa keemasan pentas wayang wong. Pementasan wayang orang besar-besaran sampai memakan waktu tiga hari banyak dan sering dilakukan di era ini. Lebih dari 20 lakon dikembangkan pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
Jenderal Sudirman.
“Kejahatan akan menang bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa” – Jenderal Sudirman.
“Kadang kita terlalu sibuk memikirkan kesulitan-kesulitan sehingga kita tidak punya waktu untuk mensyukuri rahmat Tuhan” – Jenderal Sudirman.
Soedirman tidak hanya tercatat sebagai Panglima Tentara dan Jenderal Republik Indonesia pertama, tetapi juga menjadi yang termuda dalam sejarah.
Pada usia 31 tahun, dia sudah bergabung dengan para pahlawan kemerdekaan yang lain untuk berjuang mengusir penjajah Jepang, Belanda dan sekutu.
Suatu Kali ia pernah memimpin perang dalam kondisi sakit parah, bahkan saampai di tandu. Namun, semangatnya tidak pernah kendur untuk bangsa dan negara.
Ki Hajar Dewantara.
“Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah” – Ki Hajar Dewantara.
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara adalah salah satu aktivis pergerakan kemerdekaan. Sepanjang hidupnya, ia sudah berperan besar dalam pendidikan Indoensia.
Perguruan Taman Siswa merupakan salah satu hasil jerih payahnya dalam memberikan kesempatan pendidikan untuk kaum pribumi Indonesia yang pada saat itu hanya bisa dinikmati oleh masyarakat Belanda dan kalangan elit saja.
K.H. Ahmad Dahlan.
“Kebenaran suatu hal tidaklah ditentukan oleh berapa banyaknya orang yang mempercayainya” – K.H. Ahmad Dahlan.
“Teladan yang baik adalah khotbah yang jitu” – K.H. Ahmad Dahlan
“Sang Pencerah” itulah judul film yang menggambarkan kisahnya. Beliau juga dikenal sebagai pahlawan kemerdekaan nasional karena jasa-jasanya dalam membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui pembaharuan pendidikan pemikiran umat Islam. Saat masa kolonial Belanda, KH Ahmad Dahlan disebut sebagai pelopor kebangkitan kesadaran umat Islam.
Tan Malaka.
“Sedangkan sebetulnya cara mendapatkan hasil itulah yang lebih penting daripada hasil sendiri” – Tan Malaka.
“Siapa yang tidak bekerja tidak akan makan” – Tan Malaka.
Merupakan pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia yang sering dilupakan jasanya. Padahal, beliau berperan besar dalam perlawanan terhadap kolonialisme bangsa Belanda pada saat itu.
Pemikirannya, tertuang dalam berbagai tulisan, dan berhasil menginspirasi Soekarno, Hatta, Sjahrir dan tokoh-tokoh pergerakan nasional lainnya untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari para penjajah.