Misteri Almas, Makhluk Menyerupai Manusia Pemakan Segala
Terakurat.com – Misteri Almas – Kebanyakan cerita rakyat terkadang sulit untuk dibuktikan kebenarannya. Terkadang ketika bercerita orang jaman dulu sering di tambah-tambahkan agar kesannya menjadi lebih menarik dan menakutkan. Lama-lama cerita itu terbentuk dan mulai dipercayai dan tetap hidup meskipun tidak tahu setiap detailnya.
Di dalam cerita rakyat, biasanya terdapat juga sebuah cerita tentang makhluk aneh yang konon katanya hidup di jaman dulu kala. Kita pastinya pernah mendengar kata Yeti atau bigfoot yang dikategorikan sebagai Cyrptid karena hingga saat ini masih belum ditemukan bukti ilmiah tentang keberadaan mereka.
Selain yang disebutkan di atas, ada juga Almas yang hingga kini masih menjadi misteri. Banyak perdebatan seiring denganmeluasnya misteri yang satu ini. Almas turut iku serta mewarnai misteri tentang makhluk hidup yang konon katanya pernah hidup di masa lalu. Penasaran? Simak berikut ini.
Misteri Almas
Ciri Fisik
Almas atau Alma dalam bahasa mongolia memiliki arti orang yang liar. Istilah tersebut merujuk kepada makhluk yang tinggal di Pegunungan Kaukakus,Pegunungan Pamir yang berada di Asia Tengah dan Pegunungan Altai di Mongolia Selatan.
Selain terkena dengan nama Almas, makhluk tersebut memiliki nama yang lain seperti Almasy atau Albis dalam bahasa Turki. Menurut cerita masyarakat yamg beredar luas Almas dikategorikn sebagai makhluk Homindid. Homindid adalah sebuah keluarga taksonomi dari primata.
Almas memiliki dua kaki untuk berjalan, tinggi badannya berkisar 1,5 hingga 1,9 meter. Selain itu tubuhnya dibenuhi oleh rambut berwarna coklat tebal atau coklat kemerah-merahan kecuali di bagian tangan dan wajah.
Almas memiliki wajah yang menyerupai manusia, ia memiliki alis yang menonjol, hidung yang rata serta rahang yang menonjol.
Hingga saat ini masih belum ada keterangan pasti apakah Yeti dan almas adalah makhluk yang sama atau bukan. Disebut-sebut juga bahwa gua adalah tempat tinggalnya almas, sehingga interaksi dengan manusia tidak begitu sering terjadi.
Penangkapan Zana, Orang yang diduga adalah Almas
Pada waktu itu oada tahun 1850 sekelompok pemburu sedang menjelajahi beberapa wilayah Abkhazia dan Sukhumi. Mereka melihat sosok yang berpenampilan ane akan tetapi mirip sekali dengan seorang wanita. Banyak rambut ditubuhnya kecuali di bagian wajah, sementara bentuk wajahnya disebut-sebut mirip sekali dengan primata.
Makhluk tersebut akhirnya berhasil ditangkap, kemudian diserahkan ke masyarakat setempat. Ia terus melawan ketika diserahkan, bahkan harus dimasukan ke dalam sebuah sangkar karena takut akan melukai orang-orang sekitar.
Pengamatan fisik dilakukan dan hasilnya ia memiliki tangan, kaki dan jari yang cukup tebal, dada yang bear erta badannya sebagian besar tertutup rambut hitam. Setelah ditelusuri ternyata mahluk tersebut bernama zana dan memiliki hubungan dengan pria desa bernama Edgi Genaba.
Ia bahkan sudah melahirkan beberapa anak akantetapi ada yang meninggal ketika usianya masih bayi. Kebanyakan dari anak-anaknya berwajah seperti manusia pada umumnya. Sang ayah Edgi memberikan empat orang anaknya yang selamat kepada penduduk desa.
Keempat anak tersebut terdiri dari dua laki-laki yaitu Dzanda yang lahir pada 1878, Khwit Genaba (1884) dan dua anak perempuan Kodzhanar yang lahir pada 1880 dan Gamasa Genaba yang lahir pada 1882. Mereka semua hidup normal bersama masyarakat bahkan masing-masing sampai hidup berkeluarga.
Penelitian Teradap Zana
Zana meninggal pada tahun 1890. Pada tahun 20013 sebuah dokumenter yang ditayangkan di saluran televisi inggris menjelaskan hasil penelitiannya terhadap Zana.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Bryan Skyes profesor dari University of Oxford. Dari hasil test DNA, Zana adalah 100% Manusia.
Menurut Syes, Zana adalah keturunan Sub-Sahara dari benua Afrika. Kemungkinan besar ia terbawa ke benua Asia karena di jadikan budak pada masa kekaisaran Ottoman.
Ia hanya menanyakan apakan orang seperti Zana merupakan salah satu dari populasi orang Afrika yang meninggalan benuanya ribuan tahun lalu atau bukan.
Pada tahun 2015 skyes kembali melakukan penelitiannya dengan menggunakan sampel dari Sakiva dan gigi yang berasal dari enam orang keturunan Zana. Ia mendapatkan kesimpulan bahwa Zana merupakan orang Afrika akan tetapi masih belum diketahui berasal dari kelompok mana.
Hasil penelitiannya menyangkal pendapat sebelumnya kemungkinan ia menjadi budak pada masa kekaisaran Ottoman. Ia memperkirakan nenek moyang Zana sudah meninggalkan Afrika kurang lebih 100.000 tahun lalu dan hidup di Asia Tengah.
Baca juga : Makluk Mitologi Jepang Berbentuk Aneh dan Membahayakan