Misteri Chupacabra Hewan Penghisap Darah Ternak Para Petani
Terakurat – Misteri Chupacabra Hewan Penghisap Darah – Keberadaan makhluk misterius yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah akan langsung dianggap sebagai mitos. Beberapa orang mempercai keberadaannya, sementara lainnya menganggapnya hanyalah sebatas mitos belaka karena sulitnya menemukan bukti yang otentik. Belum lagi terbatasnya kemampuan manusia untuk mendeskripsikan dengan detail dan jelas, sehingga dari saksi atau dan lainnya bisa saja sedikit berbeda.
Seperti halnya Chupacabra, yang merupakan salah satu hewan yang dianggap sebagai mitos yang bermula berasal dari benua Amerika. Beberapa diantaranya ada yang mengatakan bahwa makhluk misterius ini merupakan hewan penghisap darah. Banyak penelitian yang dilakukan, namun masih belum bisa memberikan jawaban akan keberadaannya.
Misteri Chupacabra Hewan Penghisap Darah
Nah, berikut ini kita akan membahas misteri Chupacabra hewan penghisap darah yang dipertanyakan.
Bentuk Fisik Chupacabra
Nama Chupacabra pertama kali diungkapkan oleh Silverio Perez, seorang komedian yang berasal dari Puerto Rico. Chupacabra berasal dari bahasa Spanyol yang terdiri dari dua suku kata, yakni Chupa yang berarti menghisapkan dan cabra artinya kambing.
Istilah tersebut muncul karena sebelumnya pernah terjadi kematian kambing karena makhluk yang dideksripsikan aneh dan belum memiliki nama.
Beberapa orang menganggap bahwa Chupacabra hanyalah mitos belaka, namun setelah beberapa orang melihat sosoknya dengan yakin menolak anggapan bahwa makhluk tersebut hanyalah mitos. Chupacabra digambarkan memiliki empat kaki dengan cakar yang tajam serta memiliki tinggi hingga 1,2 meter. Ia juga mampu berlari dengan cepat dan melompat layaknya kangguru.
Chupacabra memiliki warna kulit abu-abu kehijauan dengan kulit yang kasar serta memiliki duri di punggungnya. Wajahnya berbentuk oval dengan rahang yang memanjang serta gigi yang bertaring. Telinganya yang lancip serta matanya memiliki warna merah menyala.
Ada juga yang menyatakan bahwa Chupacabra memiliki rambut berwarna hitam kasar pada bagian belakang tubunya dan mampu berganti kulit layaknya bunglon. Selain itu ada juga yang menyatakan jika Chupacabra berbentuk seperti anjing liar tanpa bulu tapi memiliki tulang belakang yang menonjol. Kelopak matanya kecil, sehingga matanya seperti terlihat menonjol dan memiliki taring serta cakar yang tajam.
Dari perbedaan pendapat mengenai bentuk fisik dari Chupacabra inilah, kita bisa memvisualisasikan dari kesamaan-kesamaan yang ada. Chupacabra bisa jadi seperti hewan yang memiliki kaki empat, memiliki cakar dan taring serta memilki rambut di belakang punggungnya dengan mata yang memancarkan sinar berwarna merah.
Awal Kemunculan Chupacabra
Kemuculan Chupacabra pertama kali diduga terjadi pada tahun 1947. Sebuah surat kabar di Puerto Rico, El Vocero dan El Nuevo memuat artikel tentang hilangnya hewan ternak para petani yang terdiri dari kambing, burung, angsa, kelinci, kuda serta sapi. Hewan-hewan tersebut tiba-tiba ditemukan mati terbunuh di pagi hari.
Namun terdapat kejadian aneh mengenai kematian hewan-hewan ternak tersebut, yakni terdapat dua luka seperti bekas luka tusukan di dada dan darah hewan layaknya habis di hisap. Kabar tersebut langsung menyebar kemudian banyak para petani melaporkan hal yang sama.
Setelah dua dekade setelah kejadian aneh dan hilangnya hewan milik para petani, kejadian serupa juga muncul kembali pada bulan Maret pada tahun 1995. Uniknya, tempat kejadiannya sama yaitu di daerah Puerto Rico. Kali ini delapan kambing ditemukan tewas dengan tiga luka di dada dan dikabarkan mati dikarenakan kehabisan darah.
Lalu pada bulan Agustus pada tahun 1995, Madelyne Tolentino seseorang yang tinggal di Puerto Rico, menyatakan jika ia melihat makhluk seperti Chupacabra. Ia mengatakan bahwa 150 hewan ternak dan beberapa hewan peliharaan dibunuh oleh Chupacabra.
Selain itu, di daerah bernama Moca yang masih berada di ligkup Puerto Rico pada tahun yang sama juga mengalami kejadian serupa. Dikarenakan makhluk misterius tersebut belum memiliki nama, makhluk tersebut dinamai Vampire of Moxa. Kejadian yang terulang tersebut membuat keyakinan sebagian orang menguat jika keberadaan Chupacabra benar adanya.
Kamunculan Chupacabra Menurut Warga
Pada awalnya, warga berfikir jika hewan-hewan ternak tersebut meninggal dikarenakan sebuah ritual sekte tertentu, tapi ternyata setelah diselidiki ternyata memiliki kesamaan dengan ciri-ciri hewan yang telah mati oleh Chupacabra. Masih di tahun yang sama, seorang pria bernama Bernando Gomez juga mengaku pernah melihat makhluk bermata merah sedang berjalan melewati kamarnya dan meninggal bekas seperti darah.
Selain beberapa kejadian tersebut, masih bayak kejadian lain yang diduga dilakukan oleh Chupacabra yang jaraknya semakin luas, bahkan sampai Rusia. Namun sayangnya, beberapa kejadian tersebut tidak meninggalkan jejak yang detail sehingga kurang cukup untuk membuktikan bahwa benar-benar makhluk tersebut yang melakukannya.
Teori Mengenai Chupacabra
Banyakya saksi yang melaporkan mebuat misteri tentang keberadaan Chupacera mendapat perhatian banyak dari para peneliti. Terutama yang menyukai crytologi langsung mencari Chupacabra. Ada beberapa teori yang digunakan untuk menebak seperti apa sebenarnya dari bentuk Chupacabra ini, diantaranya:
Mutasi Genetik
Ada yang mengatakan jika Chupacabra merupakan mahkluk yang telah bermutasi Gen akibat bocornya sebuah laboratorium raksasa di Amerika. Teori ini mungkin benar, namun jika dilihat dari pernyataan para saksi dan lokasi kejadian yang melibatkan Chupacabra sepertinya akan sulit untuk dipercaya.
Kemunculan di Puerto Rico, kemudian di Texas dan Rusia menunjukan jika makhluk ini bukan hanya korban mutasi gen akibat bocornya sebuah laboratorium. Jika benar, seharusnya hanya berada di lokasi kemungkinan ia teracuni. Namun kemunculannya di berbagai tempat bisa digunakan untuk membantah teori ini.
Campuran Coyote dan Serigala
Monster History Channel melakukan sebuah analisis DNA dari spesimen Chupcabra. Dan ditemukan jika Chupacabra memiliki campuran kromosom yang dimiliki oleh Coyote dan Serigala. Teori ini cukup masuk akal karena bentuk tubuh dari Chupacabra mirip dengan Coyote dan memiliki kemampuan layaknya Serigala.
Hanya saja, serigala memangsa makanannya dengan cara melahap semua bagian tubuhnya, begitu juga dengan Coyote. Sementara berdasarkan laporan, hewan-hewan korban Chupacabra kebanyakan mati karena kehabisan darah.
Coyote yang Sedang Sakit
Seorang ahli Biologi bernama Barry O’Connor di University of Michigan melakukan sebuah penelitian mengenai Chupacabra. Dalam penelitiannya tersebut dapat disimpulkan jika Chupacabra yang dilihat oleh para saksi sebenarnya adal Coyote yang menderita penyakit Kudis. Tungau yang telah menyebar di tubuh membuat rambutnya rontok dan bisa membuat penampilan Coyote seperti Chupacabra.
Dengan kondisi kulit yang lemah, maka bakteri akan semakin hidup dan membuat kulit Coyote menjadi kasar. Dengan kondisi yang tidak sehat, maka coyote dinilai akan lebih memilih mangsa yang mudah dimakan, dalam hal ini yang paling mudah adalah hewan ternak.