Terakurat – Misteri Medan Magnet – Dalam Geofisika, anomali magnetik atau magnetic anomaly adalah variasi local medan magnet di dalam Bumi yang dihasilkan dari variasi kimia atau magnetisme bebatuan.
Pemetaan variasi di atas suatu area yang terdapat anomali magnetik dalam mendeteksi struktur didalamnya biasanya akan dikaburkan oleh material-material di atasnya.
Anomali magnetik, dapat mempengaruhi anomali grafitasi, yaitu perbedaan antara gravitasi observasi dengan nilai yang diprediksi oleh model. Perbedaan medan gravitasi dapat disebabkan karena variasi rapat masa bebatuan di bawah permukaan, sehingga dalam observasi yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi antar titik observasi.
Namun ada beberapa tempat di bumi yang spesial, jauh dari teori dan bukti-bukti yang selama ini disampaikan oleh para ilmuan, yaitu keanehan atau anomali medan magnet di tempat-tempat yang tidak biasa.
Anomali magnetik ini dua diantaranya terdapat di kawasan yang sangat luas dan berpengaruh sangat kuat. Nah, berikut ini adalah misteri medan magnet terkuat di dunia yang hingga kini membuat para ilmuan bingung dengan kening berkerut.
Misteri Medan Magnet di Afrika Tengah
Bangui Magnetic Anomaly
Keanehan yang terjadi di daerah Bangui atau yang biasa dikenal luas oleh para ilmuan dengan sebutan Bangui Magnetic Anomaly (BMA). Bangui Magnetic Anomaly adalah medan magnet di bumi yang terbentuk di Afrika bagian tengah, salah satunya di kota terbesar yang didalamnya adalah bungui, ibu kota Republik Afrika Tengah.
Anomali keanehan yang tak wajar ini berada di kawasan yang sangat luas dan berbentuk elips, memiliki lebar sekitar 700 km dan memiliki panjang 1.000 km.
Karena kawasan anomali magnetik ini sangat luas, sehingga menjadikannya fenomena ini sebagai “the largest and most intense crustal magnetic anomalies on the African continent” atau anomali magnetik kerak bumi terbesar dan paling kuat di Benua Afrika.
Anomali medan magnet di tengah benua Afrika ini pertama kali ditemukan pada akhir tahun 1950-an. Lalu anomali ini baru mulai di eksplorasi pada tahun 1970-an dan kemudian baru di berinama pada tahun 1982.
Hingga saat ini, asal usul dan bagaimana hal ini bisa terjadi masih menjadi misteri bagi para ilmuan.
Sejarah Anomali Magnetik Bangui
Sekitar pada tahun 1962, Raymond Godivier dan Lucien Le Donche melaporkan bahwa terdapat anomali magnetik di negara Republik Afrika Tengah, mereka telah mengidentifikasi dan menganalisis data aktivitas magnetik di tahun 1976.
Hasil ini dikonfirmasi dan dijabarkan oleh survey aeromagnetik pada ketinggian atau high-altitude aeromagnetic surveys, yang dilakukan oleh Noval Oceanographic Office Amerika Serikat. Kemudian pada tahun, 1970 dilakukan penelitian kembali oleh Orbiting Geophysical Observatory pada ketinggian 350-500 kilometer (220-310 mil).
Data tersebut kemudian digabungkan pada tahun 1973 dan menghasilkan peta spasial medan magnet yang diperbaharui setelah peluncuran satelit Magsat (Magnetic Field Satellite) dengan akuras sebesar 15 nT (nano Tesla) pada ketinggia 400 kilo meter.
Anomali ini terkadang disebut juga sebagai Anomali Negatif Bangui, kaena perbedaan puncak negatifnya berbeda jika dibandingkan dengan anomali positif yang diamati di Benue Trough.
Fitur yang Menonjol pada Anomali Magnetik Bumi
Anomali Bangui pada bagian selatannya dibatasi oleh Walvis Ridge, yaitu garis aseismik dibawah Samudra Atlantik selatan denan panjang 3000 km. disebelah utara dibatasi oleh garis Vulkanik pegunungan dari dua gunung, yaitu Kamerun, St. Helena yang biasa dikenal dengan Cameroon–St. Helena volcanic line.
Disebelah barat oleh pegunungan Atlantik tengah yaitu pegunungan tengan samudera, adalah lempeng tektonik yang berbeda atau batas lempeng konstruktif yang terletak di sepanjang lantai Samudera Atlantik yang merupakan bagian dari pegunungan terpanjang di dunia.
Bentuk wilayah anomali magnetik ini seperti Elips, sepanjang 700 km x 1000 km dan memiliki tiga bagian, serta magnetik khatulistiwa yang mengalir melalui pusatnya.
Anomali ini memiliki diameter sumbu yang pendek, yaitu sekitar 550 kilometer dan amplitudonya bervariasi antara -1000 nT (nano tesla) pada permukaan tanah dan -20 nT pada ketinggian satelit yaitu sekitar 400 kilometer.
Fiturnya termasuk anomali gravitasi Bouguer yang sebesar 120 mGal, fitur permukaan topografi berbentuk cincin berdiameter 810 km (500 mil) dan memiliki fitur batuan priode Late Archean dan Proterozoic serta bagian tengah anomali Granulites.
Terdapat formasi bebatuan charnockites yang dilengkapi granit pada tingkat kerak bawah dan sabuk greenstone, dan basal metamorfosa yang terlihat sebagai yang terlihat sebagai eksposur batu. Zona kerak tipis membatasi anomali ke utara dan zona kerak yang relatif lebih tebal berada di tepi selatan.
Teori Asal Muasal Anomali Magnetik Bumi
Terapat dua teoru yang pernah di lontarkan terkait asal muasal terjadinya anomali Bangui ini, namun keduanya tidak meyakinkan. Salah satu teori tersebut adalah terjadinya intruksi beku besar dan yang lainnya adalah akibat dampak hantaman meteroit di era Prakambium sebelum 540 juta tahun lalu.
Untuk mendukung teori yang terakhir, sebuah analogi ditarik dengan dampak meteorik yang mungkin terjadi di anomali magnetik lainnya, yaitu di negara bagi8an Bahia, Brazil.
Di wilayah yang juga terdapat anomali magnetik ini menyebabkan pembentukan Carbonados yang hanya dapat ditemukan di Republik Afrika Tengah dan di Brazil.
Namun para peneliti tidak menyepakatinya, dan keberaan anomali magnetik yang berada di wilayah Bungui ini sebagai ibukota Republik Afrika Tengah ini masih misterius.
Misteri Medan Magnet di Russia
Kursk Magnetik Anomaly
Tak hanya di Bangui Afrika Tengah saja, di daerah Russia juga terdapat anomali magnetik yang kerak buminya dikenal sebagai Kursk Magnetik Anomaly dan diakui sebagai wilayah anomali magnetik terbesar di Bumi.
Kursk magentik anomali ini berada di wilayah yang kaya akan biji besi dan berada di dalam wilayah Kursk, Belgorod dan Voronezh di Russia dan merupakan bagian penting dai Wilayah Chernozyom Tengah.
Sejarah Anomali Magnetik Kursk
Anomali ini pertama kali ditemukan pada tahun 1973 oleh astronom Russia dan akademisi Pyotr Inokhodtsev ketika sedang menyiapkan peta Surver Tanah Umum atas perintah pemerintahan Russia.
Anomali ini tidak di selidiki kembali hingga pada tahun 1874 ketika I. N. Smirnov melakukan survei geomagnetik pertama terhadap daerah Rusia-Eropa. Pada tahun 1883, N. D. Pilchikov, asisten profesor di Kharkiv University, melakukan serangkaian observasi dari Kursk Magnetic Anomaly.
Hasilnya cukup mengejutkan, karena medan magnet menunjukan tingkat yang jauh lebih besar daripada yang di ukur sebelumnya, dan untuk pertama kalinya menghubungkan anomali denan keberadaan biji besi di daerah tersebut.
Akhirnya pada tahun 1884, berdasarkan penemuan ini N. D. Pilchikov dianugerahi medali perak dari Himpunan Geografis Rusia. Investigasi serius lantas dilakukan terhadap potensi dari anomali tersebut yang terjadi dibawah kepemimpinan Ivan Gubkin pada tahun 1920-1925-an, yang kemungkinan adanya minyak bumi.
Wilayah Anomali Magnetik Lainnya
Tak hanya di dua wilayah tersebut saja yang terdapat anomali magentik di permukaan bumi. Namun masih ada di beberapa tempat lagi seperti Bahia Brazil, magnetic anomaly di daerah Texas Amerika Serikat, magnetic anomaly di daerah Temagami Kanada, magnetic anomaly di daerah Skandinavia bagian utara, bahkan ada magnetic anomaly juga di benua Antartika.