Terakurat – Misteri Percy Fawcett – Dunia ini terdiri dari hamparan luas yang menyimpan beragam misteri dan keunikan di setiap tempatnya, serta tempat-tempat yang dipercaya sudah hilang. Tempat-tempat tersebut masih menjadi objek beberapa pihak yang ingin membutikan kebenaran bahwa pernah ada sebuah peradaban di tempat tersebut.
Salah satu kota yang disebut-sebut pernah ada namun telah hilang adalah kota Z. kota tersebut dipercaya memiliki peradaban yang usianya lebih tua daripada peradaban Mesir Kuno. Percy Fawcett merupakan salah satu orang yang terobsesi akan keberadaan kota tersebut. Namun sayangnya, bukanya malah menemukan kota Z, Percy Fawcett malah turut hilang dalam pencariannya.
Misteri Percy Fawcett, Pria yang Hilang Saat Melakukan Ekspedisi di Amazon
Kronologi Hilangnya Percy Fawcett
Percy Fawcett merupakan seorang pria yang lahir pada 18 Agustus 1867 di Torquay, Devon, Inggris. Percy Fawcett terlahir dari pasangan Edward Boyd Fawcett dan Myra Elizabeth. Ayahnya adalah seorang anggota Royal Geographical Society, sementara kakaknya, Edward Douglas Fawcett adalah seorang pendaki gunung, peneliti Okultisme dan juga penulis buku.
Buku dari keluarga yang menyimpan ketertarikan terhadap geografi membuat Percy Fawcett memilih pendidikan dan karir di bidang yang sama hingga akhirnya ia menjadi ahli geografi dan arkeolog.
Percy Fawcett memulai ekspedisi pertamanya ke Amerika Selatan pada tahun 1906 setelah ia mendapat undangan dari Royal Geographical Society.
Ia mendapat tugas untuk melakukan penelitian di perbatasan antara Brazil dan Bolivia. Setelah 18 bulan lamanya, ia mendapat banyak informasi mengenai sebuah kota yang hilang di tengan Amazon. Kota tersebut disebut-sebut memiliki usia peradaban yang melebihi peradaban Mesir dan disebut juga kota Z.
Rasa ingin tahunya semakin besar ketika ditemukannya sebuah kota bernama Machu Picchu di wilayah pegunungan Andes pada tahun 1913. Fawcett mendapat motivasi berlebih, ia merasa mampu melakukan penemuan serupa yang bisa membuat namanya dikenang. Iapun lantas terpicu untuk mengumpulkan berbagai informasi mengenai kota Z tersebut.
Pada tahun 1920, Fawcett menemukan sebuah manuskrip di perpustakaan Rio de Jainero. Manuskrip itu bernama 512 yang ditulis oleh seorang arkeolog yang berasal dari portugal dua abad sebelumnya. Di manusrkip tersebut terdapat pernyaaan bahwa ditemukan sebuah kota tersembunyi di Wilayah Hutan Amazon bernama Mato Grosso.
Fawcett kemudian semakin terkagum-kagum atas apa yang telah ia teukan dari manuskrip 512. Terlebih dijelaskan juga bagaimana kota tersebut dipenuhi dengan bangunan berlapis perak. Selain itu, dari sisi luar bangunan terukir huruf-huruf yang meyerupai huruf Yunani atau eropa Kuno serta jalan lebar yang mengarah ke sebuah danau.
Setahun setelah ia menemukan manuskrip 512, Fawcett memulai menjalankan ekspedisinya untuk menemukan kota Z. Namun sayangnya, usahanya tidak semulus yang diperkirakan. Ketika ia sampai di hutan Amazon, ia menemuan banyak kesulitan mulai dari medan yang harus ia lalui, ancaman binatang buas, hingga ancaman penyakit.
Pada tahun 1925, Fawcett mendapatkan dukungan ekspedisinya untuk menemukan kota Z dari kelompok yang berasal dari London yang bernama The Glove. Kali ini ia membawa anaknya Jack Fawcett dan sahabat anaknya Raleigh Rimell. Fawcett meminta jika ia tiak kembali dan tidak perlu mengadakan ekspedisi pencarian karena ia tidak mau tim penyelamat akan menderita karena harus mencarinya.
Dengan banyaknya pengalaman yang ia miliki, Fawcett juga telah menyiapkan segala keperluan, mulai dari makanan, keperluan P3K dan alat untuk mengirim sinyal pertolongan sampai senjata. Ia hanya membawa rombongan sebanyak dua orang saja agar bisa lebih leluasa dalam menjalankan ekspedisi serta menghindari masalah dengan penduduk lokal yang sering bersikap jahat pada pendatang.
Fawcett beserta rombonganya berangkat pada tanggal 20 April 1925 dengan dua orang Brazil, dua kuda, delapan bagal serta sepasang anjing mulai pergi meninggalkan Cuaiba.
Pada tanggal 29 Mei 1925, Fawcett menuliskan surat pada istrinya yang akan dikirim oleh penduduk lokal. Ia menyatakan jika dirinya sudah memasuki sebuah wilayah yang belum pernah terjamah sebelumnya dengan Jack dan Raleigh. Ekspedisi lalu dilanjutkan tanpa dua orang Brazil yang sempat menemani mereka.
Mereka melintasi Upper Xingu, sebuah sungai kecil yang mengalir ke Sungai Amazon. Dalam surat terakhinya ia menyatakan bahwa dia merasa optimis dapat menemukan Kota Z. dua tahun setelah surat terakhirnya, tidak ada kabar sama sekali dari Fawcett.
Untuk mencari Fawcett, lantas sebuah ekspedisi pencarian di bentuk dan dikirim pada tahun 1928, namun tidak menemukan hasil yang diharapkan. Ditahun 1930 hingga 1931, sebuah pesawat amfibi dikirim kewilayah sungai Amazon untuk menyisir setiap daerah dengan harapan Fawcett akan ditemukan. Namun sayangnya, lagi-lagi Fawcett tidak ditemukan.
Teori Hilangnya Percy Fawcett
Hilangnya Fawcett seteleah mengirim surat di sebuah kamp bernama Dead Horse Camp membuat banyak orang bertanya-tanya. Beraneka teori beredar tentang misteri Percy Fawcett, yang hilang ketika berekspedisi. Beberapa teori hilangnya Fawcett diantaranya adalah.
Teori John Hemming
Percy Fawcett memasuki wilayah yang masih ditinggali oleh beberapa suku India, seperti suku Kalapalo, suku Aruma, suku Suya dan Suku Xavante. Seorang penjelajah bernama John Hemming menyatakan bahwa rombongan yang hanya tiga orang terlalu sedikit untuk selamat dari hutan, apalagi harus berhadapan dengan orang-orang di suku pedalaman.
Teori Henry Coustin
Henry Coustin yang juga berprofesi sebagai penjelajah sekaligus tema Fawcett membantah jika Fawcett dibunuh oleh suku pedalaman Amazon. Henry menyatakan bahwa kecil kemungkinan jika ia dibunuh oleh suku lokal karena Fawcett memiliki kemampuan yang baik untuk berkomunikasi.
Kemungkinan besarnya adalah Percy Fawcett beserta rombongannya tersesat didalam hutan dan tewas karena kelaparan dan kelelahan. Sebagai orang yang mengenal Percy Fawcett dengan baik, Henry merasa jika teorinya ini masuk akal dibandingkan teori Percy Fawcett dibunuh.
Teori Villas Boas
Seorang penjelajah asal Denmark bernama Arne Falk Ronne melakukan ekspedisi ke Mato Grosso. Didalam ekspedisinya tersebut ia mendapat kabar mengenai Fawcett dari seorang aktivis bernama Orlando Villas Boas.
Villas Boas mengatakan ia pernah mendengar cerita Fawcett dari orang yang membunuhnya karena rombongan Fawcett kekurangan barang untuk diberikan kepada suku lokal. Bagi suku lokal hal tersebut merupakan pelanggaran keras dan dapat memicu terjadinya kekerasan.
Teori Suku Kalapalo
Menurut seorang penulis untuk surat kabar The New Yorker bernama David Grann yang mengunjungi Kalapalo untuk mencari keterangan mengenai hilangnya Fawcett yang kemudian ia jadikan sebuah buku yang berjudul The Lost City of Z.
Orang dari suku Kalapalo memberikan keterangan bahwa mereka sempat melihat rombongan yang terdiri dari tiga orang, tetapi dua orang dari mereka yang berusia muda sedang dalam keadaan sakit. Kemudia ia menjelaskan jika Fawcett sudah diberi peringatan akan kekejaman suku yang menetap diwilayahnya yang dikenal suka melakukan kekerasan.
Namun Fawcett bersih kukuh untuk pergi. Beberapa orang dari suku Kalapalo bahkan sempat melihat asap di sebuah kamp dekat mereka setiap malam selama 5 hari sebelum kemudian menghilang. Mereka meyakini jika Fawcett telah dibunuh oleh suku pedalaman.
Grann kemudian meyelidiki ke wilayah tersebut dan kemudian ia menemukan sebuah buku bernama Kuhikugu di dekat lokasi yang disebutkan oleh suku Kalapalo.
Seperti itulah misteri Percy Fawcett yang hilang saat melakukan ekspedisi di Amazon. Amazon menyimpan banyak misteri lainnya yang menarik untuk diketahui, termasuk mengeai sungainya yang sangat besar dan panjang serta suku-suku yang mendiami dan binatang-binatang yang tinggal didalamnya.