Mitos Pohon Kemuning, Tanaman Harum dan Berkhasiat yang Semakin Langka
Terakurat – Mitos Pohon Kemuning – Sebagai salah satu negara yang memiliki keragaman flora, Indonesia memang memiliki banyak sekali jenis tanaman yang sering dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Baik untuk pengobatan maupun sebagai tanaman hias. Keberadaan beberapa jenis tumbuhan tersebut terkadang membawa kisah unik yang menyelimutinya.
Salah satunya adalah seperti kisah yang ada dibalik pohon kemuning yang satu ini. Selain memiliki bentuk yang indah, tumbuhan yang memiliki aroma bunga yang harum ini juga sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan lain. Nah, jika kamu semakin penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut, maka simak berikut ini mitos pohon kemuning.
Mitos Pohon Kemuning, Tanaman Harum dan Berkhasiat yang Semakin Langka
Tanaman Berkhasiat yang Semakin Langka
Kemuning merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dapat ditemukan dengan mudah di tanah air kita. Di Indonesia sendiri, tanaman ini memiliki banyak nama seperti Kamuning di dataran Sunda, Kamoneng di Pulau Madura, Kemuni di Bima, dan Kamoni di Pulau Ambon.
Tanaman ini dipercaya merupakan jenis tumbuhan perdu yang asalnya dari datatarn India. Kemuning memiliki nama ilmiah Murraya paniculata ini adalah tumbuhan tropis yang tingginya mampu mencapai 7 meter di dataran rendah, hingga ketinggian 400 mdpl.
Secara morfologi, tumbuhan yang satu ini memiliki daun yang mirip dengan dauhn jeruk, berukuran sekitar 3 cm dengan panjang 7 cm dan berwarna hijau mengkilat serta memiliki buah berwarna hijau yang akan berubah menjadi merah ketika telah mencapai usia matang.
Selain dapat tumbuh dengan mudah di alam liar, kemuning juga kerap dibudidayakan oleh petani untuk berbagai kebutuhan seperti sebagai obat atau tanaman hias. Bunga kemuning sendiri memiliki bentuk yang indah dengan warna putih kekuningan. Bunganya akan mengeluarkan harum yang sangat disukai oleh masyarakat. Oleh karena itulah, jenis tanaman ini sering dijadikan sebagai pilihan utaman tanaman hias di halaman rumah.
Tumbuhan yang Mampu Mengatasi Berbagai Penyakit
Diketahui kemuning memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Tumbuhan ini memiliki beberapa kandungan senyawa yang baik untuk tubuh seperti methyl-anthranilate, cadinene, Carene-3, P-earyophyllene, geraniol, eugenol, s-guaiazulene, sitronelol, coumurrayin, metil salisilat, tanin, paniculatin, osthole dan bisabolene.
Senyawa yang terkandung pada daun dan batangnya dipercaya mampu mengatasi berbagai penyait mulai dari yang ringan sampai penyakit berat yang sering dialami oleh masyarakat seperti tukak lambung, sakit gigi, bronkitis, infeksi saluran kemih dan lain-lain.
Selain itu, kemuning juga sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan jamu untuk merawat tubuh seperti melembutkan kulit, menghilangkan keputihan, mengurangi kolestrol, melancarkan peredaran darah serta melangsingkan tubuh. Tak hanya itu saja, secara farmakologi, tumbuhnya kemuning ini diketahui memiliki senyawa yang biasa dimanfaatkan untuk anestesi.
Karena sering dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia. Tanaman kemuning akhirnya dijadian salah satu tanaman yang masuk kedalam daftar 30 tanaman herbal yang masuk dalam kategori tanaman langka menurut A Discourse in Biodiversity Utilization in Indonesia karya Rifai tahun 1994.
Cerita Rakyat tentang Asal Usuk Kemuning
Kemuning memiliki keistimewaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Sehingga mampu menjadi inspirasi bagi pengarang untuk menghasilkan cerita rakyat yang datang dari pulau Riau. Selain memiliki kisah yang cukup menyentuh, dongeng mengenai asal-usul lahirnya bunga kemuning juga syarat akan makna.
Kisahnya sendiri terjadi di sebuah kerajaan yang damai dan sejahtera. Dimana dahulu kala hiduplah seorang Raja bijaksana besera 10 putri perempuannya yang diberi nama sesuai dengan warna-warna yang ada. Puteri Sulung bernama Puteri Jambon. Sementara adik-adiknya dinamai Puteri Jingga, Puteri Nila, Puteri Hijau, Puteri Kelabu, Puteri Oranye, Puteri Merah Merona dan Puteri Kuning.
Kesibukan sang raja mengurus rakyatnya telah membuatnya lalai dalam mendidik putri-putrinya. Sehingga mereka tumbuh sebagai anak yang manja dan tidak memiliki Budi Pekerti. Namun, meski demikian hanya Putri Kemuning lah anak bungsu dari Raja yang memiliki sifat berbeda dari kesembilan kakanya.
Putri Kuning terlihat lebih ceria dan selalu tersenyum kepada orang-orang yang dijumpainya. Selain itu, meskipun hidup sebagai putri dari seorang Raja. Namun ia tak segan membantu inang pengasuh yang setia mengasuhnya dari kecil. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kakak-kakaknya yang bersifat semena-mena.
Singkat cerita, setelah Raja kembali ke istana lalu ia pergi menemui putri bungsunya untuk memberikan hadiah berupa kalung. Hanya saja karena tidak menemukan kalung berwarna Kuning, sang Raja akhirnya hanya bisa memberikan kalung berwarna hijau pada Kuning.
Putri Hujau yang mengetahui hal tersebut kemudian merasa iri dan menghasut kakak-kakaknya untuk merebut kalung tersebut dari tangan Kuning. Maka dibuatlah sebuah rencana jahat yang akhirnya menyebabkan Kuning harus tewas karena pukulan di kepala.
Kakak-kakaknya yang ketakutan melihat Kuning telah tewas pada akhirnya bekerja sama mengubur jasad Kuning di taman istana untuk menghilangkan jejak. Sejak saat itulah, Kuning dikabarkan hilang sehingga membuat Raja sedih sekaligus murka pada kakak-kakaknya yang tidak bisa menjaga adiknya. Raja kemudian mengirim anak-anaknya untuk belajar budi pekerti di negeri yang sangat jauh.
Hingga pada suatu hari ketika sang raja sedang berjalan-jalan di taman istana. Ia melihat sebuah bunga berwarna putih kekuningan, berdaun hijau serta mengeluarkan harum semerbak. Raja pun kemudian kembali teringat akan putrinya yang telah hilang dan ia lantas menamakan bunga tersebut dengan Kemuning. Bunga yang tak hanya memiliki ke elokan saja, namun juga memiliki manfaat bagi banyak orang.
Tanaman Pencegah Ilmu Hitam dan Sihir
Selain cerita rakyat yang telah dibahas seperti diatas, kemampuan akan tanaman ini dalam menangkal hal-hal yang berkaitan dengan dunia mistis juga terbilang menarik untuk diketahui. Kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap sesuatu yang berbau klenik memang cukup kentara.
Sebagian besar masyarakat Indonesia mempercayai bahwa beberapa jenis tanaman memiliki kemampuan untuk meredm ilmu hitam atau menolak sihir. Meskipun pada dasarnya tak jelas asal-usulnya, namun kepercayaan tersebut memang telah berlangsung cukup lama secara turun-kemurun.
Kemuning sendiri meanglah bukan satu-satunya tanaman yang dipercaya mampu menangkal sihir dan santet. Tentunya kita pernah mendenar daun kelor, bunga Wijayakusuma atau bunga mawar yang memiliki kemampuan untuk menangkal sihir. Cara yang dilakukannya juga terbilang mudah, cukup hanya menanamnya saja di halaman rumah atau dimasukan kedalam sebuah kain hitam dan dijadikan sebagai kalung.
Nah itulah sedikit manfaat tumbuhan Kemuning yang harus kamu tahu. Sejatinya, kebenaran adalah milik tuhan, kita sebagai manusia hanya perlu bersikap bijak dalam menyikapi sesuatu termasuk menyikapi mitos mengenai tanaman ini.