Terakurat – Pandemi Dunia Sebelum Covid-19 – Sebelum mewabahnya virus COVID-19, dunia ini sudah mengalami banyak epidemi dan pandemi yang telah mengubah sejarah peradaban manusia. Meski dibandingkan dengan pandemi sebelumnya, mungkin COVID-19 tak terlihat terlalu mematikan, tingkat penyebarannya sangat cepat sehingga mengakibatkan banyak kematian.
Lantas, apa sajakah pandemi mengerikan yang pernah terjadi di dunia? Nah untuk mengetahuinya maka simak ulasan pandemi di dunia sebelum COVID-19 berikut ini.
Pandemi Dunia Sebelum Covid-19 yang Mematikan
Wabah Justinian (541 – 750)
Pandemi ini merupakan salah satu yang sangat menghancurkan dunia. Tepatnya di daerah Konstantinopel saja, wabah ini telah menewaskan hampir lebih dari 10.000 orang setiap harinya. Sebuah penyakit yang saat ini diyakini sebagai wabah pes, merenggut separuh populasi dari Eropa sekitar tahun 541AD.
Diperkirakan jumlah korban wabah tersebut sekitar 25 juta, sehingga mengakibatkankekurangan tenaga kerja dan militer yang serius. Hal ini berakibat kemundurannya Kekaisaran Bizantium. Pandemi ini dimulai saat sebuah kapal dengan biji-bijian yang dipenuhi dengan tikus tiba di ibu kota Kekaisaran Bizantium, Konstantinopel. Kapal ini kemudian pergi ke Mesir, dan tentu saja tikus yang berada di kapal tersebut telah terinfeksi kutu yang membawa bakteri Yersinia Pestis, yaitu penyebab dari penyakit pes.
Black Death (1347 – 1351)
Black Death atau dikenal juga sebagai Pestilence atau Great Plague ini merupakan wabah pes yang telah melanda Eropa dan Asia pada abad ke – 14. Penyakit ini diperkirakan telah membunuh 30% – 60% populasi Eropa, dan diperkirakan 75 sampai 200 juta orang di Eurasia.
Wabah ini diperkirakan berasal dari dataran kering di Asia Tengah atau Asia Timur, lalu melakukan perjalanan sepanjang Jalur Sutra untuk mencapai Krimea. Dari sanalah kemungkinan besar telah dibawa oleh kutu yang hidup dari tikus hitam.
Beberapa orang mempercayai jika wabah tersebut merupakan hukuman Tuhan, beberapa menargetkan berbagai kelompok seperti Biarawan, Yahudi, Pengemis, orang asing dan peziarah. Penderita kusta serta penderita penyakit kulit seperti psoriasis atau jerawat dibunuh.
Sekitar 2.000 orang Yahudi dibunuh pada tahun 1309, selain itu sekitar 60 komunitas besar Yahudi dan 150 komunitas kecil Yahudi pada tahun 1351 telah dibantai.
Pandemi Kolera Ketiga (1853 – 1860)
Dari tujuh pandemi kolera, wabah kolera terbesar ketiga yang terjadi pada abad ke–19 dianggap sebagai wabah yang paling mematikan. Pandemi ini berlangsung selama delapan tahun, dari tahun 1852 – 1860.
Pandemi kolera ketiga ini asalnya dari India yang menyebar dari Delta Sungai Gangga. Kemudian akhirnya menghancurkan Asia, Eropa, Amerika Utara dan juga Afrika, wabah ini telah merenggut nyawa lebih dari 1 juta orang. John Snow yang merupakan seorang dokter asal Inggris melacak kasus kolera dan akhirnya dapat di identifikasi bahwa air yang terkontaminasi tersebut adalah sebagai cara penularan penyakit tersebut. Namun sayangnya, bersamaan dengan penemuannya pada tahun 1854 menjadi tahun terburuk pandemi. Sekitar lebih dari 23.000 orang di inggris meninggal akibat wabah tersebut.
Flu Spanyol (1918 – 1920)
Virus H1N1 merupakan penyebab flu atau influenza Spanyol. Virus ini merupakan subtipe mematikan dari pada tahun 1918 hingga 1920. Dalam sejarah modern, influenza Spanyol ini dianggap yang terburuk dan hanya dalam 18 bulan saja telah menewaskan sekitar 50 juta hingga 100 juta orang.
Diperkirakan sekitar 500 juta orang telah terinfeksi virus tersebut dan perang yang sedang berlangsung memperburuk penyebarannya. Selama bulan-bulan terakhir Perang Dunia I, penyakit ini juga menyebar dan diperkirakan terlibat dalam berakhirnya konflik empat tahun tersebut.
Berbeda dengan virus flu lain yang umumnya menyerang orang tua dan anak-anak, yang mengalami sakit selama pandemi flu Spanyol adalah orang dewasa muda dan orang-orang yang tak memiliki masalah sistem kekebalan tubuh. Gejala dari flu spanyol ini diantaranya menggigil, mual, kelelahan, mengi, bersin dan batuk. Sesudah mengalami demam yang parah dan diare, orang-orang yang terinfeksi paru-parunya akan dipenuhi dengan cairan, sehingga membuat kulit mereka membiru.
Flu Asia (1957 – 1958)
Pandemi Flu Asia pada tahun 1956 merupakan wabah flu burung yang asalnya dari China dan telah menyebar ke seluruh dunia. Wabah ini merupakan pandemi influenza terbesar kedua di abad ke – 20. Influenza A subtipe H2N2 merupakan penyebab dari wabah ini.
Diyakini virus ini berasal dari strain flu burung dari itik liar dan strain manusia yang sudah ada sebelumnya. Flu Asia dalam kurun waktu dua tahun telah menyebar dari provinsi Guizou di China hingga ke Singapura, Hong Kong, dan Amerika Serikat.
Diperkirakan, jumlah angka kematian yang diakibatkan wabah pandemi flu Asia ini sekitar 1 – 2 juta, dan di inggris sekitar 14.000 orang meninggal dalam 6 bulan.
Flu Hong Kong: China (1968 – 1970)
Sepanjang sejarah pandemi influenza a yang telah terjadi beberapa kali ketika strain influenza A yang mematikan tersebut terus berevolusi. Kemampuan beradaptasi flu adalah alasan mengapa vaksin flu berubah setiap tahunnya.
Flu Hong Kong H3N2 yang berasal dari China tersebut merupakan pandemi flu terburuk kedua di abad ke – 20 setelah flu Spanyil 1918 yang amat terkenal. Dibandingkan dengan yang pernah terjadi pada tahun 1918, pandemi ini tidak terlalu begitu mematikan. Jumlah korban meninggal 1 sampai 4 juta orang.
Meski demikian, virus ini sangat mudah menular dan berkontribusi pada penyebarannya ke seluruh dunia. Dalam dua minggu saja, virus ini telah menyebar ke seluruh Asia Tenggara dan dalam dua bulan virus ini telah menyebar ke lautan Amerika kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan Australia.
Pandemi dan Epidemi AIDS (1981 – Sekarang)
Pada tahun 1980-an AIDS menjadi pandemi global dan berlanjut sebagai epidemi hingga sekarang di beberapa bagian dunia. Sekitar 35 juta nyawa terenggut akibat AIDS sejak pertama kali virus ini di identifikasi. Virus penyebab AIDS, HIV kemungkinan besar berkembang dari virus simpanse yang ditularkan ke manusia.
Peristiwa ini terjadi di Afrika Barat pada 1920-an. Virus akhirnya menyebar ke seluruh dunia dan pada akhir abad ke-20, AIDS menjadi pandemi. Saat ini, sekitar 64% dari perkiraan 40 juta orang yang tinggal di sub-Sahara Afrika, hidup dengan virus HIV. Penyakit ini selama beberapa dekade tidak dapat disembuhkan.
Namun dengan pengobatan yang dikembangkan pada tahun 1990-a hingga sekarang memungkinkan orang dengan penyakit tersebut dapat kembali hidup normal dengan pengobatan yang teratur.
SARS (2002 – 2003)
Severe Acute Respiratory Syndrom atau dikenal juga dengan SARS merupakan pneumonia yang serius. Wabah ini pertama kali dilaporkan pada tahun 2003 saat wabah menyebar ke berbagai negara di Amerika Utara dan selatan, Eropa dan Asia.
Pada awalnya dari China, virus ini menyebar dari mamalia kecil ke orang-orang dan menginfeksi lebih dari 8.000 orang serta telah merenggut nyawa 744 orang dalam hitungan minggu. Meskipun SARS tidak merenggut banyak nyawa, tetapi penyakit ini masuk dalam daftar yang mematikan.
Hal ini dikarenakan wabah ini memperlihatkan mutasi virus dari hewan ke infeksi manusia dan mengubah cara kita menghadapi penyebaran global penyakit menular dengan kemajuan alat transportasi di dunia saat ini.
Virus corona merupakan penyebab SARS, dan menyebar seperti flu biasa melalui kontak dekat antar orang dengan orang, juga batuk dan bersin. Untungnya, wabah SARS ini tidak berlanjut meskipun WHO telah menetapkan sebagai ancaman global.
Flu Babi (2009)
Swine flu atau flu babi terjadi antara tahun 1957 hingga 1958, dan telah menewaskan sekitar 2 juta orang. Sementara itu, akibat dari wabah flu ini sekitar 1 juta orang meninggal di Hongkong, dan Rusia pada tahun 1889-1890 dan 1968-1969. Sekitar 284.500 orang tewas karena pandemi flu babi tahun 2009.
Flu babi ini disebabkan oleh virus Influenza H1N1, virus ini menginfeksi korban pertamanya yang diketahui pada Maret 2009 di Meksiko Tengah. Pada april, flu babi ini sudah mencapai California dan menginfeksi anak berusia 10 tahun setelah itu menyebar ke seluruh dunia dengan cepat.
Pandemi flu babi ini memicu ketakutan dan kepanikan massal. Ketakutan ini diakibatkan oleh sifat virus yang tidak biasa, yaitu ada virus flu babi, burung dan manusia, kombinasi yang sebelumnya belum pernah terdeteksi.
Mers (2012)
MERS atau Sindrom Pernafasan Timur Tengah merupakan penyakit pernapasan yang diakibatkan oleh virus. Strain virus corona MERS-CoV adalah penyebab penyakit ini menyerang sistem pernafasan. MERS pertama kali di identifikasi di Arab Saudi pada tahun 2012.
Semenjak saat itu, penyakit ini sudah menyebar ke 27 negara di dunia, termasuk Amerika Serikat. Meurut WHO, pada akhir November 2019, jumlah total 2.494 kasus sindrom pernafasan timur tengah ini telah dikonfirmasi di laboratorium.
Kasus-kasus ini sudah termasuk 858 kematian terkait yang dilaporkan secara global. Mayoritas kasus ini dilaporkan di Arab Saudi. Wabah terbesar terjadi di Korea Selatan tahun 2015 dan Arab Saudi pada tahun 2018.
Nah, itulah beberapa wabah didunia sebelum adanya pandemi Covid-19.