Inilah Perbedaan Ponsel Second dan Rekondisi!
Terakurat – Perbedaan Ponsel Second dan Rekondisi – Pada umumnya, orang-orang lebih memilih untuk membeli ponsel baru ketimbang ponsel bekas rekondisi. Hal tersebut dikarenakan ponsel baru datang dengan kondisi yang baik, lengkap serta bergaransi. Berbeda dengan ponsel bekas atau rekondisi yang terkadang tidak dalam keadaan utuh.
Meski demikian, pasar ponsel bekas dan rekondisi masih memiliki peminat yang cukup besar, terutama di Indonesia. Dengan harga yang lebih terjangkau dari harga ponsel baru, beberapa orang lebih memilih untuk membeli ponsel bekas atau rekondisi agar tetap dapat mengehemat pengluaran mereka.
Lantas, apa saja yang membedakan ponsel bekas dan rekondisi? Bukankah keduanya sama-sama produk yang telah digunakan?
Nah, untuk menjawab pertanyaan di atas, maka simak berikut ini bahasan mengenai perbedaan ponsel second dan rekondisi agar kamu tidak salah memilih produk yang sesuai dengan keinginan.
Perbedaan Ponsel Second dan Rekondisi
Pengertian
Dari namanya saja kita sudah tahu jika ponsel bekas berarti ponsel yang telah dipakai oleh oranglain, baik itu tangan pertama, kedua maupun seterusnya. Semua ponsel tersebut yang telah mengalami pergantian suku cadang bukan dari pabrikan resminya, biasanya hanya dapat dijual sebagai ponsel bekas.
Berbeda dengan ponsel rekondisi reconditioned/refurbished dalam istilah bahasa inggis. Ponsel rekondisi dapat diartikan sebagai ponsel yang telah dimiliki dan digunakan oleh seseorang yang telah dikirim kembali karena terdapat suatu permasalahan dan telah diperbaiki oleh pabrikan atau perusahaan yang diotorisasi oleh pabrikan untuk dijual kembali.
Ponsel rekondisi dapat dibedakan menjadi dua, yakni rekondisi pabrikan dan rekondisi standar atau vendor. Ponsel rekondisi pabrikan berarti perangkat tersebut telah diperbarui oleh pabrikan resminya, sementara ponsel rekondisi vendor berarti direkondisi oleh selain pabrikan.
istilah “rekondisi pabrik/factory-reconditioned,” “rekondisi/reconditioned,” dan “refurbished” merujuk pada kondisi yang tidak jauh berbeda dan bisa saling tukar makna, namun kadang-kadang akan bervariasi tergantung pada produsen dan lini produk.
Kualitas
Kualitas dari sebuah ponsel bekas bisa bervariasi tergantung dari pemakaian pengguna sebelumnya. Terkadang ponsel bekas masih dalam kondisi bagus karena hanya dipakai sesekali oleh penggunaya. Namun, tak sedikit ponsel bekas yang dijual dalam keadaan yang kurang baik.
Kita tidak bisa menjamin apakah ponsel bekas yang dijual benar-benar dalam kondisi layak pakai atau tidak. Bisa saja, seseorang menjual ponsel bekas mereka dalam kondisi yang tidak baik meskipun ponsel tersebut hanya sesekali ia gunakan. Kita tidak bisa mengetahui hal tersebut jika tidak memeriksa secara langsung dan teliti.
Lain hal dengan ponsel rekondisi, ketika calon pembeli akan diminta ke dealer resmi dan ponsel tersebut kemudian diperiksa apakah masih berfungsi dan layak pakai atau tidak. Ponsel yang divertifikasi sebagai berfungsi akan kembali dijual dengan harga yang lebih murah.
Sementara jika ponsel tersebut perlu diperbaiki, maka perusahaan yang melakukan perbaikan mungkinperlu menggunakan komponen yang telah disetujui oleh pabrikan. Sebagai gantinya, biasanya ponsel tersebut akan diberikan garansi. Namu perlu di ingat, bahwa tidak semua bagian pada ponsel tunduk pada batasan ini karena ketentuan setiap pabrikan mungkin berbeda-beda.
Tingkatan Kualitas
Sebuah ponsel bekas tidak memiliki tingkatan kualitas yang pasti, biasanya untuk menarik perhatian para pembeli, para penjual ponsel bekas akan menuliskan kualitas perangkat dalam persen pada kolom deksripsi (jika ditawarkan secara online).
Namun tentu saja, hal tersebut juga tidak menjamin kualitas perangkat sebenarnya. Pada umumnya, nilai yang diberikan hanyalah perkiraan semata yang dapat diartika sesuai, lebih baik, atau bahkan lebih buruk. Semuanya bisa tergantung dari kejujuran si penjual.
Dalam kasus ponsel rekondisi, perangkat yang ditawarkan sering memiliki tingkatan kualitas yang baku. Pada umumnya, ponsel rekondisi dijual dalam tiga tingkatan kelas diantaranya:
- Grade A: menawarkan kualitas terbaik
- Grade B: menawarkan kualitas baik
- Grade C: menawarkan kualitas terendah dari perangkat yang diperbaharui.
Contohnya pada perangkat iPhone, iPhone rekondisi grade A berarti dalam kondisi yang sangat baik dan tidak menunjukan tanda-tanda penggunaan sebelumnya seperti lecet, terdapat goresan dan tanda bekas pemakaian atau bahkan terbebas dari hal tersebut.
Jika iPhone rekondisi Grade A harganya cukup mahal, maka kamu bisa memilih iPhone rekondisi Grade B dengan kualitas terbaik kedua yang bisa diharapkan. Ponsel rekondisi Grade B dikirim ke pabrikan atau gerai resmi untuk diuji secara menyeluruh dan dipastikan dapat berfungsi semestinya. Namun ponsel tersebut mungkin memiliki sedikit goresan ringan pada bagian body tertentu.
Terakhir adalah iPhone rekondisi grade C dengan kualitas paling rendah diantara grade yang lain, tentunya dijual dengan harga yang lebih murah. Ponsel ini telah melalui pengujian dan dikonfirmasi layak digunakan. Hanya saja, ponsel rekondisi Grade C cenderung menunjukan tanda-tanda penggunaan yang berat atau bahkan berlebihan oleh pemilik sebelumnya.
Penggunaan pada sistem Grade C atau kelas untuk ponsel rekondisi adalah hal yang paling umum dipasaran. Tetapi tidak semua penjual menerapkan sistem tersebut, ada kalanya hanya menandai ponsel rekondisi dengan sebutan ‘excellent’ atau ‘seperti baru’ (setara dengan grade A) dan ‘good‘ atau ‘berfungsi normal’ yang setara dengan grade B.
Harga yang Ditawarkan
Contohnya, iPhone X biasanya memiliki harga jual yang berbeda denan bekas dan rekondisi. Penjual ponsel bekas biasanya menawarkan harga yang sesuai dengan kondisi barang atau mengikuti harga pasaran. Biasanya, ponsel rekondisi dibaderol berdasarkan kuaitasanya. Tentunya, sebelum menetapkah harganya pabrikan telah melakukan hitung-hitungan ketika hendak memasarkan ponsel rekondisi mereka.
Adanya tingkatan kualitas pada ponsel rekondisi dapat membantu calon pembeli menyesuaikan dengan budget yang mereka miliki. Selain itu, dengan membeli ponsel rekondisi lebih menguntungkan karena perangkat telah diperiksa dan diuji secara menyeluruh untuk memastikan ponsel rekondisi berfungsi dengan baik.
Tentu saja, membeli ponsel bekas juga lebih menguntungkan daripada membeli ponsel rekondisi. Jika si penjual menawarkan barangnya dibawah harga pasar dan kita tahu jika barangnya dalam kondisi yang bagus, itu adalah sebuah keberuntungan. Namun, hal seperti ini lebih sering diuntung-untungkan.
Kelengkapan dan Jaminan
Kelengapan pada ponsel bekas biasanya berbeda-beda, dan hal ini berpengaruh pada harga jualnya. Ada kalanya, ponsel bekas dijual dengan kondisi aksesoris yang lengkap dan masih bawaan pabrikan. Namun tak sedikit yang hanya terdiri dari unit ponsel, pengisi daya dan kabel data atau bahkan hanya unit ponselnya saja.
Begitu juga dengan garansi, ada kalanya ponsel bekas masih memiliki garansi yang masih panjang dan ada pula yang habis masa garansinya. Hal ini dapat menandakan seberapa lama perangkat tersebut telah digunakan.
Hal yang sama juga bisa terjadi pada ponsel rekondisi, namun ponsel rekondisi biasanya dijual termasuk kabel atau pengisi daya. Juga tidak dapat dijamin apakah kamu akan mendapatkan aksesoris yanglain pada awalnya dibundel dengan ponsel, seperti headphone dan casing.
Nah, itulah beberapa perbedaan antara ponsel bekas dengan ponsel rekondisi atau refurbished. Kualitas dan harga yang ditawarkannya bisa bervariasi. Ponsel bekas bisa saja lebih murah dan lebih baik dari ponsel rekondisi dan sebaliknya.