Apa yang dimaksud Social Distancing?
terakurat.com-Social Distancing adalah menjaga jarak sosial. Praktik ini merupakan kunci untuk memperlambat penyebaran SARS-COV-2. Hal tersebut disampaikan oleh pakar kesehatan masyarakat.
Gunakanlah banyak ruang pribadi selama wabah SARS-COV-2 dan batalkan berbagai acara yang melibatkan banyak orang. Seperti meliburkan sekolah, tempat kursus, dan working from home ( bekerja dari rumah ), serta menghindari keramaian. Akan lebih baik jika masyarakat tetap tinggal dirumah. Semua tindakan ini untuk satu tujuan yang sama, yaitu untuk mencegah penyebaran SARS-COV-2
SARS-COV-2 telah ditetapkan sebagai Pandemi Global, dan “Social Distancing” merupakan praktek yang sangat penting untuk mengurangi tingkat penularan SARS-COV-2.
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit mendefinisikan, Social Distancing sebagai acuan masyarakat agar menghindari pertemuan massal. Dengan jarak sekitar 6 kaki (=1,82m = +/- 2 m ) dari individu yang lain.
Penelitian berhasil menemukan bahwa SARS-CoV-2, nama resmi untuk virus korona yang menyebabkan pandemi saat ini. Virus ini bergerak dalam tetesan dan secara prospektif bisa mengudara hingga tiga jam setelah seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Studi lain telah menyimpulkan bahwa coronavirus dapat tetap hidup di permukaan mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari.
Mengingat betapa mudahnya virus itu menyebar, Social Distancing sangat penting. Terutama dalam hal menjaga kesehatan dan menghindari penyebaran virus ke orang lain.
Bagaimana jarak Anda secara sosial?
Perilaku sosial yang menjauhkan dapat terjadi dalam skala besar dan skala yang lebih individual. Tindakan berskala besar termasuk pembatalan acara besar. Seperti parade, konser, turnamen olahraga, penutupan sekolah, tempat ibadah, tempat kerja, dan transportasi umum.
Pejabat lokal di banyak bagian negara untuk sementara melembagakan batas kapasitas pada tempat-tempat seperti ruang serbaguna dan bioskop.
Mereka yang tidak memiliki gejala COVID-19 dan belum secara sengaja melakukan kontak dengan seseorang saat meninggalkan rumah mereka. Mereka harus tetap menghindari ruang ramai, seperti bar dan toko kelontong. Berkumpul seperti pesta ulang tahun dan tempat-tempat bermain untuk anak-anak juga harus dihindari.
etika berada di luar rumah, orang sehat harus tinggal sejauh 6 kaki dari orang lain bila memungkinkan. Terutama jika orang-orang di sekitar mereka tampaknya memiliki gejala COVID-19.
Langkah-langkah menjauhkan sosial yang lebih ekstrem dan bisa dilakukan seseorang yaitu mengkarantina diri. Ini berarti tinggal di rumah, tidak mengundang tamu ke rumah Anda dan menghindari berbagi barang-barang rumah tangga.
Memang, negara-negara seperti Cina, Italia dan Spanyol telah menggunakan isolasi skala besar untuk memperlambat penyebaran virus corona.
Apa tujuan dari Social Distancing ?
Tujuan utama dari jarak sosial adalah untuk “meratakan kurva,” yang mengacu pada pengurangan jumlah kasus dalam satu waktu selama wabah. Dengan meratakan kurva melalui langkah-langkah kesehatan masyarakat yang efektif, jumlah orang yang terinfeksi secara simultan akan jauh lebih rendah ketimbang jika tidak ada tindakan yang diambil. Hal ini memastikan bahwa sistem layanan kesehatan tidak akan terbebani terlalu banyak.
Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa Social Distancing sangat efektif di kota-kota yang menerapkannya dalam pandemi di masa lalu, seperti pandemi influenza 1918. Dan kota-kota di Cina yang lebih cepat menerapkan tindakan Sosial Distancing ini memiliki jumlah kasus yang lebih rendah daripada kota-kota lain, seperti pusat wabah, Wuhan.
Namun para ahli juga menyarankan bahwa orang mengambil langkah-langkah untuk mengurangi stres dan kecemasan saat praktik Social Distancing, karena hal ini bisa memperburuk perasaan isolasi dan kesepian. Individu bisa memanfaatkan lebih banyak cara virtual untuk terhubung dengan orang lain, seperti mengobrol lewat video, chat melalui sosial media, dan bermain game online.
Di zaman yang serba canggih ini kita bisa memanfaatkan bebagai macam teknologi untuk tetap saling terhubung satu sama lain tanpa harus bertatap muka atau kontak fisik. Paling tidak lakukan Social Distancing selama wabah COVID-19, untuk memperlambat penyebaran dan petugas kesehatan tidak kewalahan untuk menghadapi pasien yang lebih banyak.