Terakurat – Info Akurat – Sutradara Indonesia – Suksesnya sebuah film dapat dilihat dari siapa sutradara dan juga produser yang ada dibalik proses pembuatan film tersebut. Di Indonesia ini banyak terdapat sutradara dan juga produser yang berpengalaman, bahkan mampu membuat karyanya meledak di bioskop hingga berjuta-juta penonton.
Berikut ini beberapa sutradara kenamaan bertangan dingin yang dimiliki oleh Indonesia :
1. Garin Nugroho.
Garin Nugroho Riyanto atau lebih dikenal dengan nama Garin Nugroho merupakan salah satu produser dan sutradara Indonesia yang sangat populer. Nama seorang Garin Nugroho mulai dikenal luas setelah film berjudul Cinta dalam Sepotong Roti (1990). Lalu, film keduanya yaitu Surat Untuk Bidadari (1992). Karya tersebut berhasil membawa namanya ke panggung film internasional.
Garin Nugroho juga sangat peduli terhadap masalah lingkungan hidup. Hal ini setidaknya tercermin dalam filmnya yang bertema lingkungan, yaitu “Under The Tree”.
Ia juga mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang diberi nama SET pada tahun 1987. LSM tersebut hidup dengan tujuan untuk membuat bahasa yang baru, menciptakan spirit penciptaan, dan membuat sebuah komunitas. Kemudian dari LSM tersebut lahirlah seorang sutradara muda, seperti Riri Riza.
2. Riri Riza.
Mohammad Rivai Riza atau biasa dipanggil Riri Riza merupakan sutradara sekaligus seorang produser film di Indonesia. Riri Riza dikatakan sangat eksis dalam dunia perfilman Indonesia. Karya-karya film yang diproduksinya antara lain film dokumenter, video klip, iklan layanan masyarakat dan film layar lebar.
Banyak karya buatannya yang terbilang sukses di pasaran. Ia bahkan pernah meraih 3 penghargaan seperti, Sutradara Terbaik FFI 2005, Sutradara Terpuji Festival Film Bandung 2008, dan Sutradara Terbaik dalam Asian Film Festival 2013.
Sebelum menjadi seorang produser, Riri Riza hadir sebagai seorang sutradara. Film pertama yang ia sutradarai yaitu Kuldesak yang dirilis di tahun 1998. Selain itu, Riri Riza juga pernah terlibat dalam produksi film Internasional, sebagai asisten sutradara Mark Peploe, yaitu seorang sutradara Inggris dalam film Victory.
3. Mira Lesmana.
Mira Lesmanawati atau sering dipanggil Mira Lesmana adalah anak dari tokoh musik Jazz terkenal di Indonesia yaitu Jack Lesmana dan penyanyi senior Indonesia di era 60an, Nien Lesmana. Dalam dunia perfilman Indonesia, wanita yang merupakan lulusan IKJ ini dikenal sebagai seorang produser film bertangan dingin.
Banyak karyanya yang sukses dan disukai banyak orang. Mira Lesmana memulai karir sebenarnya bukan di dunia perfilman, namun dalam dunia periklanan.
Ketika tahun 1996, Mira Lesmana baru mulai mendirikan Miles Production yang menghasilkan film-film populer di Indonesia seperti Pertualangan Sherina, Ada Apa Dengan Cinta?, dan film Indonesia yang diadaptasi dari novel terlaris Andrea Hirata yaitu Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi.
4. Deddy Mizwar.
Deddy Mizwar merupakan tokoh film yang paling senior diantara beberapa nama yang lain. Karena ia telah cukup lama berkecimpung dalam dunia perfilman Indonesia. Deddy Mizwar sudah mendirikan production house dengan nama PT. Demi Gisela Citra Sinema.
Karya dari production house miliknya tersebut menghasilkan sebuah serial Ramadhan yang sukses pada saat itu yaitu “Lorong Waktu” hadir sebanyak 6 season berturut-turut di layar kaca.
Selain itu, production house tersebut juga meluncurkan “Demi Masa”, “Kiamat Sudah Dekat” (baik film dan serial tv), film “Ketika”, “Nagabonar Jadi 2”, serial tv “Para Pencari Tuhan” yang sampai saat ini masih selalu ditayangkan pada saat bulan Ramadhan tiba dan juga “Identitas” yang berhasil meraih piala Citra sebagai film terbaik FFI 2009. Dari semua serial tv dan film yang dihasilkannya tersebut, aktor senior ini mengambil alih sebagai produser sekaligus sutradara.
5. Joko Anwar.
Pria yang lahir pada 3 Januari 1976 di Medan ini, sangat menggemari film-film bergenre kung fu dan horor sejak saat dirinya masih kecil. Beberapa film yang sukses di produseri oleh Joko Anwar adalah Arisan!, di mana film ini berhasil mendapatkan penghargaan baik di dalam dan luar negeri.
Selain menulis skenario yang akan disutradarainya sendiri, Joko Anwar juga menulis skenario untuk sutradara lain, termasuk film komedi Quickie Express yang memenangkan “Best Film” di Jakarta International Film Festival pada tahun 2008 dan Jakarta Undercover. Kedua film tersebut juga sukses secara komersial di pasaran.
Joko Anwar menulis skenario film Fiksi dan mendapat pujian dari para kritikus Internasional serta memenangkan banyak penghargaan, antara lain “Film Terbaik” dan “Skenario Terbaik” pada Festival Film Indonesia 2008. Judul film Joko Anwar lainnya yang juga sukses memikat hati penonton seperti Janji Joni, Kala, Jakarta Undercover, dan Pintu Terlarang.
6. Dimas Djayadiningrat.
Dimas Djayadiningrat merupakan seorang sineas muda yang cukup banyak menyutradarai dan memproduseri film layar lebar. Selain itu Dimas dikenal juga sebagai musisi dan sutradara untuk video klip. Pria yang lahir pada tanggal 23 Agustus 1973 ini merupakan sosok sutradara yang sukses dibalik film horor tusuk jelangkung, kemudian ia juga menjadi produser dalam film Bangsal 13, 30 Hari Mencari Cinta, Catatan Akhir Sekolah dan Cinta Silver.
7. Rizal Mantovani.
Rizal Mantovani adalah seorang sutradara Indonesia yang dikenal dengan menyutradarai beberapa video klip dan film layar lebar di Indonesia. Sejak Tahun 1992 hingga tahun2007 dia sudah menyelesaikan hampir 200 video musik dan beberapa iklan di televisi, serta menyutradarai 5 buah film layar lebar.
Film ‘Jelangkung’ sendiri pada masanya, sukses membangkitkan animo masyarakat untuk menonton film horor yang sebelumnya sempat redup pada era 1990-an. Kesuksesannya tersebut, membuat Rizal semakin mantap melaju sebagai sutradara film horor di Indonesia. Terbukti dari 24 film yang disutradarainya, 13 di antaranya merupakan film yang bergenre horor atau thriller.
Film-film seram karya Rizal Mantovani biasanya lebih menonjolkan pada kengerian hantu-hantu lokal seperti pocong dan kuntilanak. Selain itu, dari filmnya seperti, ‘Jelangkung’, ‘Taring’, ‘Firegate: Piramid Gunung Padang’ dan ‘Jenglot Pantai Selatan’ terlihat kalau Rizal senang mengangkat tema seputar aktivitas mistis yang ada ditanah air.
- Baca juga Lagu Barat Terbaik
Tidak hanya berhasilnya menjadi sutradara film yang bergenre horor dan thriller, tapi ia juga berhasil menyutradarai film-film bergenre lain seperti, drama, action bahkan komedi.
Lihat saja film-film karya Rizal yang diangkat dari novel atau tokoh nyata seperti, ‘5 cm’ (dari novel karya Donny Dhirgantoro), ‘Supernova: Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh’ (diangkat dari novel Dewi ‘Dee’ Lestari) dan yang terbaru adalah ‘Chrisye’ (sebuah film biopik tentang musisi Chrisye). Ketiga film tersebut, berhasil memikat hati masyarakat penikmat film Indonesia, menumbuhkan trend dan gebrakan baru baik dalam kehidupan nyata atau dalam dunia perfilman.
Atas kerja kerasnya selama puluhan tahun sebagai sutradara, Rizal Mantovani berhasil memenangkan banyak penghargaan. Mulai dari Sutradara Terpuji di Festival Film Bandung 2013, film ‘5 cm’, Sutradara Terbaik dalam Video Musik Award 1993 dari video clip ‘Cuma Khayalan’ (Oppie Andaresta), dan Sutradara Film Terbaik di Bali International Film Festival 2003 berkat film ‘Kuntilanak 3’.
8. Hanung Bramantyo.
Hanung Bramantyo lahir di Yogyakarta, 1 Oktober 1975 merupakan seorang sutradara kenamaan asal Indonesia. Ia pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia namun ia tidak menyelesaikannya. Setelah itu ia pindah untuk mempelajari dunia film di Jurusan Film – Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Film-film Hanung Bramantyo sering dilirik oleh juri festival dan selalu berada di tangga box office. Hanung Bramantyo merupakan sineas pertama yang mampu menarik 3,5 juta penonton lebih ke bioskop lewat film Ayat-ayat Cinta. Orang-orang yang selama ini tidak pernah datang ke bioskop jadi tergerak untuk menyaksikan karya dari tangan dingin seorang Hanung Bramantyo.
- Baca juga Bukit Alesano