Tokoh Di Balik Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi.
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17 – 8 – ’05
Wakil2 bangsa Indonesia.
Seperti itu lah kurang lebih isi dari teks proklamasi yang di bacakan oleh Ir. Soekarno. Pembacaan teks tersebut sekaligus mendeklarasikan kemerdekaan Republik Indonesia.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945, yang dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di sebuah rumah hibah dari Faradj bin Said bin Awadh Martak di Jalan Pegangsaan Timur no.56, Jakarta Pusat.
Namun apakah kamu tahu siapa saja tokoh-tokoh tersembunyi yang ada dibalik kemerdekaan Republik Indonesia pada saat itu?. Memang Jarang diketahui, namun berkat jasa-jasa merekalah Kemerdekaan Republik Indonesia ini akhirnya bisa terlaksana. Berikut inilah Tokoh-tokoh Bangsa tersebut:
Frans Mendur dan Alex Mendur.
Mungkin tak banyak yang tahu, Frans Menur dan Alex menur adalah saudara yang berperan penting dalam proklamasi.
Mereka merupakan satu-satunya juru foto yang memotret peristiwa bersejarah proklamasi tanggal 17 Agustus 1945.
Tentara Jepang sempat menangkap Alex mendur dan merampas kamera yang dimilikinya namun frans berhasil lolos.
Frans mengubur negatif fotonya di bawah pohon dan mengaku kepada para tentara Jepang bahwa fotonya sudah di rampas oleh barisan pelopor.
Pada aat itu Frans hanya memotert tiga kali Soekarno yang membaca naskah proklamasi, dan dua foto pengibaran bendera.
Namun, berkat jasa merekalah, generasi Indonesia dapat melihat sang mengenang sejarah proklamasi Indonesia.
Wikana.
Wikana merupakan satu diantara pejuang kemerdekaan yang memiliki peranan dalam berlangsungnya proklamasi kemerdekaan.
Ia bersama Chaerul Saleh, Sukarni dan pemuda-pemuda lainnya dari Menteng 31 yang menculik Soekarno dan Hatta dalam Peristiwa Rengasdengklok.
Alasan mereka menculik bertujuan agar kedua tokoh ini segera membacakan Proklamasi Kemerdekaan setelah kekalahan Jepang dari Sekutu pada tahun 1945.
Ia juga dengan berani menghimbau para militer Jepang untuk tidak mengganggu jalannya upacara pembacaan teks proklamasi yang di bacakan oleh Soekarno tersebut pada tanggal 17 Agustus 1945.
B.M Diah.
Burharuddin Mohammad Diah atau BM Diah merupakan seseorang yang juga berjasa dalam kemerdekaan Republik Indonesia. Ia merupakan seorang tokoh pers, pejuang kemerdekaan, diplomat, dan pengusaha di Indonesia.
BM Diah lahir di Banda Aceh tanggal 7 April 1917 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 10 Juni 1996. Sebelum adanya telepon genggam atau saran penyiaran, BM Diah seorang wartawan Indonesia yang memiliki peran penting untuk menyiarkan proklamasi kemerdekaan ke seluruh penjuru Nusantara.
Syahruddin.
Syahruddin merupakan seorang telegraphis yang bekerja di kantor berita Jepang (DOMEI). Meskipun dia bekerja di kantor Jepang, dia mengabarkan berita proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia secara sembunyi-sembunyi.
Tanpa jasanya, berita kemerdekaan Republik Indonesia tersebut tidak akan cepat tersebar luas.
Achmad Soebardjo.
Acmad Soebardjo juga memiliki peranan penting dalam berjalannya proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Selain sebagai tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, Ia juga seorang Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama kali.
Achmad Soebardjo berperan dalam melakukan perundingan dengan pemuda-pemuda yang menculik Soekarno dan Moh. Hatta serta berhasil meyakinkan para pemuda tersebut untuk mengembalikan Soerkarno dan Moh. Hatta ke Jakarta.
Abdul Latief Hendraningrat.
Abdul Latief Hendraningrat merupakan orang yang ditunjuk saat menggerek bendera Merah Putih saat Proklamasi. Ia didampingi oleh Soehoed Sastro Koesoemo seorang pemuda dari barisan pelopor.
Abdul Latief Hendraningrat lahir di Jakarta pada tanggal 15 Februari 1911 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1983 dalam usia 72 tahun. Ia merupakan seorang prajurit PETA berpangkat Sudanco (komandan Kompi).
Sayuti Melik.
Sayuti Melik merupakan orang yang mengetik teks Proklamasi Indonesia.
Tak hanya mengetik saja Sayuti bersama pemuda dari Asrama menteng juga berusaha menyebarkan berita soal Kemerdekaan Indonesia.
Sayuti Melik lahir di Sleman, Yogyakarta pada tanggal 22 November 1908 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 27 Februari 1989 dalam usia 80 tahun.
Fatmawati Soekarno.
Istri Presiden Republik Indonesia Soekarno memiliki peranan penting dalam pembuatan sang saka Merah Putih.
Fatmawati juga dikenal karena jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Ia juga turut mengibarkannya pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.