Rekomendasi Tempat Wisata Sejarah di Palembang
Tempat Wisata di Palembang
Berita Terakurat Terbaru – Tempat Wisata di Palembang- Wisata Sejarah Palembang.
Sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki sejarah panjang, Sumatera Selatan memiliki banyak koleksi peninggalan sejarah berupa bangunan yang tersebar di beberapa kota terutama Kota Palembang.
Kota Palembang juga dikenal sering dijadikan tuan rumah dalam beberapa event olahraga bergengsi dunia seperti PON, Sea Games, Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional higga setingkat ASEAN.
Dan menariknya lagi Palembang mempunyai Taman Kota Terbaik di Indonesia. Dari era gubernur pak Alex Noerdin kota ini menjadi pelopor sekolah gratis, serta berobat gratis.
Kota Palembang juga dilalui salah satu sungai yang besar yang bernama Sungai Musi.
5 Destinasi Tempat Wisata Sejarah Palembang
Tidak diragukan lagi Palembang mempunyai daya pikat wisata yang tinggi, tempat wisata di Palembang apa saja yang menarik untuk di kunjungi? Simak Ulasan wisata sejarah Palembang di bawah ini
Kampung Kapitan

Kampung Kapitan awalnya merupakan sebuah perkampungan peranakan Tionghoa yang sekarang wilayah ini menjelma menjadi Tempat wisata di Palembang yang terletak di seberang Benteng Kuto Besak.
Awal berdirinya kampung ini mulanya karena keruntuhan kerajaan Sriwijaya dan setelah itu muncul Dinasti Ming pada abad XIV.
Jika dilihat secara arsitektural bangunan rumah di Kampung Kapitan ini sangat kental dengan budaya Cina karena pada bagian tengahnya ada ruang terbuka serta berfungsi untuk masuknya cahaya dan hawa segar kedalam rumah
Tempat wisata di Palembang satu ini membawa nuansa sejarah dan budaya dalam kunjungannya, konon di dalam bangunannya ini terdapat banyak meja yang digunakan sebagai altar untuk memuja para leluhur.
Jembatan Ampera

Tempat wisata di Palembang yang menjadi trademark kota Palembang salah satunya adalah Jembatan Ampera. Jembatan ini berfungsi untuk menyambungkan seberang Ulu dan seberang ilir, dan dipisahkan oleh sungai musi, salah satu sungai terbesar di Indonesia.
Jembatan ini awalanya dinamakan Jembatan Bung Karno, namun karena pergolakan politik yang terjadi kala itu nama jembatan ini berubah menjadi Jembatan Ampera.
Awal mulanya jembatan ini memiliki sistem buka – tutup. Pada bagian tengah, belakang dan depan badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat di bawahnya tidak tersangkut badan jembatan.
Namun, sejak tahun 1970, sistem seperti itu tidak diberlakukan lagi, karena waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.
Akhirnya pada tahun 1990, bandul pemberat diturunkan dari atas menara untuk menghindari jatuhnya kedua beban pemberat.
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II

Museum Sultan Mahmud Badaruddin merupakan salah satu tempat wisata di Palembang yang memiliki unsur sejarah yang kental.
Ini adalah salah satu bangunan peninggalan zaman Sultan Mahmud Badaruddin II yang kala itu merupakan seorang pemimpin kesultanan Palembang – Darussalam pada periode 1803 – 1821).
Yang menarik dari tempat wisata di Palembang ini adalah koleksi arca – arca kuno yang meliputi, Ganesha, Amarawati dan Udha di era Sriwijaya. Di balik sebongkah peninggalan tersebut tersimpan sketsa yang menggambarkan perjuangan rakyat Palembang untuk mengusir penjajah Belanda.
Museum Sultan Mahmud Badaruddin kini berfungsi sebagai lembaga pelestarian heritage dan dikomunikasikan kepada masyarakat melalui pameran – pameran yang diselenggarakan, selain itu terdapat juga tempat diskusi, ceramah, dan lain sebagainya.
Tempat wisata di Palembang ini menarik banyak minat wisatawan yang tertarik seputar sejarah, museum ini berlokasi di tepi sungai Musi di dekat Benteng Kuto Besak.
Museum Negeri Balaputra Dewa

Di dalam Museum Negeri Balaputra Dewa terdapat sejumlah artefak antara lain berbentuk perhiasan manik – manik, kerajinan tembikar dan pengecoran logam. Ini adalah salah satu tempat wisata di Palembang yang meninggalkan nuansa sejarah pada zaman Kerajaan Sriwijaya.
Salah satu peninggalan andalan yang terdapat di Museum Negeri Balaputra Dewa adalah peninggalan kain songket dengan motif Naga Besaung yang panjangnya 6 meter dan lebarnya 25 cm.
Para wisatawan juga akan menemukan koleksi lainnya yang berupa kerajinan seni ukir atau kriya yang telah diterapkan dalam dipan, kursi hingga menjadi hiasan pada pintu rumah.
Salah satu koleksi seni pada zaman kesultanan Palembang adalah sebuah rumah Limas dan rumah ulu yang berada di halaman belakang museum.
Para wisatawan biasa berkunjung ke tempat wisata di Palembang yang satu ini pada pukul 08.30 sampai dengan 15.00 WIB. Cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 2.000, para wisatawan sudah bisa menengok kembali jejak riwayat akan kehidupan khas zaman kesultanan Sriwijaya.
Taman Purbakala Sriwijaya

Taman Purbakala Sriwijaya awalnya bernama Situs Karanganyar yang berlokasi di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Gandus, Palembang. Pada tempat wisata di Palembang yang juga merupakan sebuah situs juga dipercaya sebagai sisa taman kerajaan masa Sriwijaya.
Pemerintah telah merapikan kanal – kanal yang terdapat di dalamnya untuk di jadikan taman purbakala kerajaan Sriwiwjaya, dan telah diresmikan oleh presiden Suharto pada tanggal 22 Desember 1994, di dalam taman ini terdapat museum Sriwijaya yang menjadi pusat informasi tentang situs dan temuan Sriwijaya di Palembang.
Di dalam taman ini Para wisatawan juga bisa menemukan sejumlah artefak yang berbentuk manik – manik, keramik, tali ijuk, sisa perahu dan lain sebagainya, sedangakan dalam penampakan situsnya terdapat struktur bangunan air berupa kolam, pulau buatan dan parit.
Karena kaya akan peninggalan sejarah dan budaya nya menjadikan Taman Purbakala Sriwijaya sebagai salah satu tempat wisata di Palembang yang wajib dikunjungi. Namun sangat di sayangkan apabila melihat dari kompleksnya saat ini masih kurang dari pengelolaan segi perawatannya.
Baca juga tentang tempat wisata di Bandung